Luksemburg, (ANTARA News) - Para menteri keuangan Eropa memutuskan Selasa untuk mulai mempersiapkan langkah bersama pertama mereka guna menenteramkan kegelisahan para penabung yang diakibatkan krisis keuangan dengan menaikkan batas penjaminan simpanan bank.
Begitu kepanikan melanda sektor keuangan Eropa pada Senin dengan jatuhnya pasar saham di tengah meningkatnya keperihatinan mengenai kesehatan sistem perbankan menyusul serangkaian penalangan negara, negara-negara Uni Eropa (UE) memberikan sinyal mereka berencana untuk melindungi penabung, demikian diwartakan AFP.
Dalam deklarasi bersama mereka berjanji untuk melindungi stabilitas lembaga keuangan dengan menyediakan dukungan likuiditas melalui bank sentral, aksi untuk berhubungan dengan bank-bank individual atau menambah skema perlindungan deposan.
Di Luksemburg, para menteri keuangan dari 15 negara pengguna mata uang euro bertemu pada Senin sore, dan para menteri dari seluruh 27 anggota UE dijadwalkan akan bertemu Selasa untuk mulai bekerja guna melaksanakan apa yang mereka janjikan.
"Kami semua akan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin stabilitas sistem finansial," kata Jean-Claude Juncker, yang memimpin grup menteri keuangan dari 15 negara pengguna euro.
"Kami setuju (menjamin) bahwa tidak ada lembaga keuangan yang penting secara sistem akan dibiarkan jatuh," katanya kepada wartawan setelah memimpin pertemuan di Luksemburg, dimana ia sebagai perdana menteri maupun menteri keuangan.
Respons Eropa yang terkoordinasi terhadap krisis lambat meski para pemimpin dari Inggris, Prancis, Jerman dan Italia melakukan pertemuan selama akhir pekan, dengan Berlin menentang proposal untuk membentuk dana penyelamatan bank di seluruh Eropa bersamaan dengan paket penyelamatan ekonomi 700 miliar dolar AS atau 520 miliar euro.
Namun pertemuan Luksemburg itu akan menghasilkan respons Eropa bersama pertama terhadap krisis finansial dalam bentuk rencana mencabut jaminan simpanan bank minimum menjadi sebesar 100.000 euro atau 135.000 dolar AS.
Menteri Keuangan Spanyol Pedro Solbes, sebagaimana sejumlah diplomat, mengatakan bahwa Komisi Eropa akan mengusulkan kenaikan tajam dalam penjaminan simpanan pada pertemuan Selasa.
Saat ini Undang-undang UE mewajibkan negara-negara anggota untuk menjamin simpanan deposan hingga sedikitnya 20.000 euro jika terjadi sesuatu di bank, meski sejumlah negara menawarkan proteksi yang lebih tinggi.
Namun, makin meningkatnya jumlah negara yang berlomba-lomba mencabut batasan hingga jauh di atas dengan harapan dapat memperbaiki nasib dalam sistem perbankan, memunculkan kekhawatiran tentang ketidakcocokan di antara negara-negara Eropa.
Setelah saling tukar pandangan antara menteri-menteri "eurozone" pada Senin malam, dua pejabat Eropa yang tidak bersedia disebut identitasnya mengatakan bahwa proposal tersebut akan meminta jaminan minimum sebanyak 100.000 euro.
Setelah Jerman menawarkan jaminan perlindungan atas simpanan bank pada Minggu, Austria, Inggris, Denmark, Prancis, Portugal, Spanyol dan Swedia mengindikasikan mereka memiliki rencana yang sama untuk melakukan itu.
Irlandia memicu kerepotan pada pekan lalu dengan menawarkan undang-undang yang menawarkan jaminan tidak terbatas terhadap seluruh simpanan di bank-bank terbesarnya.
"Kita melihat terlalu banyak keberagaman di Eropa," ratap Menteri Keuangan Belanda Wouter Bos. "Kami berisiko berlomba ke dasar, atau berlomba ke atas ... Saya tidak berpikir itu untuk kepentingan Eropa."
Irlandia menggerakkan kekhawatiran di negara-negara UE lainnya bahwa para penabung dapat berkumpul di Irlandia untuk memarkir tabungan mereka di sejumlah banknya setelah negara itu meloloskan undang-undang yang menawarkan jaminan negara tidak terbatas.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008