Washington, (ANTARA News) - Washington prihatin dengan pergerakan pasukan Suriah belakangan ini di dekat perbatasan dengan Lebanon dan memperingatkan Damaskus mengenai campur tangannya di Lebanon, kata seorang jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Senin. "Kami prihatin tentang jenis aktivitas ini di sepanjang perbatasan dan negara itu hendaknya tidak melakukan campur-tangan lebih jauh terhadap urusan dalam negeri Lebanon," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri AS, Robert Wood, kepada wartawan. Pada 27 September, sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah pekuburan Syi`ah di bagian selatan Damaskus, menewaskan 17 orang dan melukai 14 orang lagi, salah satu serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Semua korban adalah warga sipil, seperi diwartakan AFP. Pada hari berikutnya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, seperti dikutip oleh media massa pro pemerintah, mengatakan Lebanon utara telah menjadi "satu markas bagi ekstrimis", dan memperingatkan bahwa perkembangan demikian "dapat mengancam" negaranya. Mayoritas anggota parlemen anti-Suriah di Lebanon menyampaikan keprihatinan mereka atas kata-kata Bashar tersebut, dan mengatakan Presiden Suriah itu sedang mengatur langkah untuk menempatkan kembali pasukan Suriah di Lebanon. Serangan bom mobil juga terjadi pada Senin lalu di kota pelabuhan Tripoli, Lebanon utara, menewaskan empat tentara dan tiga warga sipil, serangan bom kedua terhadap angkatan darat Lebanon dalam beberapa bulan terakhir. Angkatan darat Lebanon mengatakan pada 22 September bahwa Suriah telah memperkuat jumlah pasukannya di panjang perbatasan, namun Damaskus menegaskan langkah itu bertalian dengan upaya pemberantasan penyelundupan. "Hampir 10.000 personil pasukan elit Suriah telah dikerahkan ke kawasan Abbudiya di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Suriah," kata seorang jurubicara angkatan darat Lebanon. "Kami telah meminta Damaskus untuk memberi penjelasan, dan kepada kami telah dijelaskan bahwa langkah tersebut benar-benar urusan dalam negeri Suriah, dan berada di dalam wilayah Suriah, dan mereka melakukan kegiatan di kawasan yang tidak berhubungan dengan Lebanon," katanya. Suriah menarik pasukannya dari Lebanon akibat desakan rakyat Lebanon pada 2005, setelah menempatkan pasukannya di negara itu selama hampir 30 tahun.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008