Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Universitas Indonesia, Dr Darwin Zahedi Saleh menilai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6 persen di tengah krisis ekonomi global saat ini masih realistis dan sangat mungkin dicapai. Salah satu faktor yang bisa menopang tercapainya target pertumbuhan ekonomi itu adalah tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia, katanya di Jakarta, Selasa, "70 persen permintaan agregatnya itu konsumsi masyarakat dan hal ini sama seperti di India, Brazil atau AS," ujarnya. Menurut Darwin, besarnya jumlah penduduk Indonesia berikut tingkat konsumsinya yang juga tinggi bisa menjadi penyelamat bagi Indonesia untuk tidak ikut terpuruk ekonominya. Namun demikian, ujar Darwin, untuk merangsang agar daya beli masyarakat tetap tinggi, pemerintah perlu memberi bekal uang kepada rakyatnya. "Kalau ekonomi lesu, pemerintah jangan ikut-ikutan lesu, tetapi bekali masyarakat dengan uang dan itu bisa digunakan untuk belanja mereka," katanya. Lebih lanjut dijelaskannya membekali uang itu bukan berarti mencetak uang sebanyak-banyaknya, melainkan menciptakan peluang-peluang baru bagi masyarakat agar mereka produktif. Salah satu upayanya adalah mengucurkan sebanyak mungkin dana APBN untuk program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan sebagian besar rakyat, semisal untuk para petani dan nelayan. "Dengan demikian alokasi uang negara bisa mempercepat tercapainya target pertumbuhan melalui bergeraknya perekonomian rakyat di tingkat bawah," ujarnya. Ia juga mengimbau kalangan pengusaha harus lebih realistis sekaligus mempertebal rasa nasionalisme mereka. "Dalam konteks ini, kalangan BUMN dituntut menjadi pelopornya," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008