Namun, Indonesia harus kehilangan satu tunggal putra setelah Firman Abdul Kholik dihentikan tunggal Thailand Sitthikom Thammasin, l-21 dan 17-21,.
Vito, panggilan akrab Shesar Hiren, tidak menemukan kesulitan berarti saat menghadapi pemain terbaik Kamboja tersebut, seperti terlihat dari skor yang mencolok.
Baca juga: Indonesia raih emas bulu tangkis beregu putra
“Main hari ini lebih ingin mencoba kepenguasaan lapangan dan angin. Tapi belum terlalu dapet feel-nya karena tadi lawannya terlalu cepat matinya. Jadi menang kalah anginnya belum terlalu dapet banget,” kata Vito, tentang pertandingan perdananya tersebut
Pada perempat final, Vito akan menghadapi Loh Kean Yew (Singapura) yang menang atas Soong Joo Ven (Malaysia), 21-17 dan 22-16.
Vito sudah tiga kali bertemu dengan Loh dengan kedudukan 2-1 untuk Vito. Terakhir di Russian Open 2019, Vito menang 21-17 dan 21-19.
“Besok harus dipersiapkan lagi. Dengan Loh walaupun sudah ketemu kemarin, tetap harus saya pelajari lagi dan diingat-ingat lagi kelebihannya,” kata Vito.
Baca juga: Ginting membuat Indonesia unggul 2-1 pada final bulu tangkis beregu
Sementara itu, Firman mengaku kecewa dengan permainannya yang tidak berkembang.
“Saya kecewa dengan diri saya sendiri. Dari awal saya sudah ketekan terus. Kayak buang bolanya saya kurang berani. Dia kan tipe pemain serang, harusnya saya bisa menarik-narik lawan. Tapi di situ kayak nggak pas dan nanggung.," kata Firman.
Firman dan Thammasin sebelumnya sudah empat kali berhadapan. Firman kalah 1-3 dari lawannya itu.
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019