Dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi DIY diperkirakan kembali ke rata-rata normal

Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hilman Tisnawan memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi di DIY akan mengalami perlambatan pada kisaran 5,3-5,7 persen pada 2020 seiring penyelesaian proyek Bandara Internasional Yogyakarta.

"Pascaberakhirnya proyek (Bandara Internasional Yogyakarta) tersebut dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi DIY diperkirakan kembali ke rata-rata normal," kata Hilman dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Kantor Perwakilan BI DIY, Kamis.

Baca juga: AP I: Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta capai 88 persen

Ia mengakui dalam dua tahun terakhir ekonomi di DIY tumbuh signifikan dengan ditopang sektor domestik, utamanya investasi bangunan dari konstruksi proyek strategis bandara baru di Kabupaten Kulon Progo.

Hingga akhir 2019, BI DIY meyakini pertumbuhan ekonomi di DIY berada pada kisaran 6,3-6,7 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan 2018 yang mencapai 6,2 persen.

Meski dalam jangka pendek pada 2020 akan mengalami perlambatan, Hilman meyakini keberadaan bandara baru itu akan kembali mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di DIY.

Ia memperkirakan investasi bangunan di DIY masih akan tumbuh seiring berkembangnya kawasan aerotropolis, pembangunan infrastruktur akses jalur kereta api, hingga perhotelan.

"Nanti akan dibangun aerotropolis, aerocity yang akan menciptakan ekonomi baru. Jadi ini jangan dikira bahwa pertumbuhan ekonomi yang disebabkan bandara itu hanya berhenti saat selesai dibangun," kata dia.

Setelah Bandara Internasional Yogyakarta beroperasi, menurut dia, pertumbuhan ekonomi di DIY akan terdongkrak karena akses jalan sudah terbentuk, ekosistem pergudangan, hingga manajemen terminal di bandara sudah berjalan.

Meski demikian, Hilman berharap pertumbuhan ekonomi itu berkualitas dan bisa dirasakan masyarakat setempat. "Masyarakat Yogyakarta harus menerima manfaat dari kehadiran bandara. Kalau nanti di situ tumbuh sentra-sentra logistik, pergudangan, kemudian distribusi sehingga menciptakan lapangan kerja," kata dia.

Baca juga: Pendidikan dan pariwisata jadi andalan ekonomi Yogyakarta 2020
Baca juga: BI awasi penggunaan uang virtual di Yogyakarta

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019