Jakarta, (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja produk lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang 99 persennya berupa minyak sawit mentah (CPO) tetap menjadi andalan dan mengalami peningkatan ekspor sebesar 455 juta dolar AS selama Agustus 2008. "Peningkatan ekspor terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 455 juta dolar AS," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Ali Rosidi, di Jakarta, Senin. Ekspor produk golongan HS 15 itu memang menyumbang porsi besar terhadap total ekspor nonmigas Indonesia yaitu sekitar 14,67 persen dari 9,6 miliar dolar AS selama Agustus. Nilai ekspor produk lemak dan minyak hewani/nabati bulan lalu mencapai 1,04 miliar dolar atau naik 78 persen dibanding Juli yang hanya sebesar 581,6 juta dolar AS. Ekspor produk golongan itu selama Januari-Agustus 2008 mencapai 10,8 miliar dolar AS atau naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2007 yang hanya 5,5 miliar dolar AS. Sejak akhir 2007, harga CPO memang mengalami peningkatan yang dramatis hingga menembus 1.200 dolar AS per ton pada pertengahan 2008. Sedangkan komoditi yang mengalami peningkatan ekspor selain lemak dan minyak hewani/nabati adalah bahan bakar mineral sebesar 77,2 juta dolar AS (7,3 persen); mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar 64,0 juta dolar AS (9,7 persen); mesin/pesawat mekanik sebesar 39,9 juta dolar AS (9,3 persen) serta barang-barang rajutan (HS 61) sebesar 16,5 juta dolar AS (6,7 persen).Produk lain turun BPS mencatat total ekspor Indonesia pada Agustus 2008 mengalami penurunan sebesar 0,43 persen dibanding yaitu dari 12,6 miliar dolar AS menjadi 12,5 miliar dolar AS. Penurunan ekspor itu disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 1,20 dari 9,7 miliar dolar AS menjadi 9,6 miliar dolar AS. Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2008 terhadap Juli 2008 terjadi pada bijih, kerak, dan logam (HS 26) sebesar 19,9 juta dolar AS (2,3 persen). Komoditi lainnya yang juga mengalami penurunan ekspor adalah karet dan barang dari karet yaitu sebesar 17,3 juta dolar AS (2,3 persen); pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) sebesar 10,8 juta dolar AS (3,3 persen); kertas/karton (HS 48) sebesar 3,7 juta dolar AS (1 persen) serta kayu, barang dari kayu (HS 44) sebesar 2,4 juta dolar AS (0,9 persen). Kontribusi ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan lainnya terhadap total ekspor nonmigas masing-masing meningkat 44,01 persen, 22,57 persen, dan 15,32 persen. Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Agustus 2008, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 63,59 persen sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 3,44 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah sebesar 10,02 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,95 persen.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008