Jakarta (ANTARA News) - Penyebaran krisis keuangan AS telah menekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam 10 persen pada perdagangan pertama seusai libur lebaran, Senin. IHSG turun 183,768 poin (10,03 persen) menjadi 1.648,739 dan indeks LQ45 terkoreksi 42,170 poin (11,42 persen) ke level 326,970. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, mengatakan, penurunan ini lebih mengikuti bursa global karena krisis keuangan di AS. "Penurunan ini akumulasi, dimana saat bursa kita libur (lebaran), bursa regional turun tajam, sehingga wajar pada hari pertama perdagangan ini mengalami penurunan tajam," katanya. Anjlokya bursa regional yang mengikuti pelemahan bursa AS pada penutupan pekan lalu menjadi sentimen negatif pasar saham. Bursa AS dengan indeks Dow Jones pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah sebesar 1,5 persen (157 poin) menjadi 10.325,37 karena beberapa sentimen negatif di antaranya angka pengangguran Amerika Serikat yang mencapai 497.000 orang. Kondisi ini yang diikuti oleh bursa di kawasan Asia yang turun, di antaranya indeks Hang Seng di bursa Hongkong yang turun 4,97 persen (878,64 poin) ke 16.803,75 dan indeks Straits Times di bursa Singapura yang terpuruk 5,57 persen (126,64 poin) ke level 2.170,48. Krisna juga menyebutkan, indeks juga dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi untuk September 2008 yang mencapai 0,97 persen. Kondisi di atas telah membuat pasar saham di BEI yang mencatat kenaikan hanya 10 efek saja dari 458 efek yang tercatat, sedangkan 209 mengalami penurunan, sembilan tidak berubah harganya dan 230 tidur (tidak diperdagangkan). Penurunan indeks dipimpin oleh saham Bumi Resources yang turun Rp1.025 menjadi Rp2.175 dan diikuti oleh Telkom melorot Rp50 ke Rp7.100, Bank Mandiri turun Rp150 ke posisi Rp2.500, Antam terkoreksi Rp400 ke level Rp1.060, Astra Internasional melemah Rp600 ke harga Rp16.500, Bank BRI anjlok Rp450 ke Rp4.950 dan Tambang Batubara Bukit Asam terjun Rp2.150 di posisi Rp7.200. Volume perdagangan berjalan cukup ramai dengan transaksi yang terjadi sebanyak 64.702 kali dengan 3,346 miliar saham yang diperdagangkan dan nilai Rp3,693 triliun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008