Bandung (ANTARA) - Lima mantan karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung divonis 10 bulan hingga 2,5 hukuman penjara akibat mencuri onderdil pesawat senilai Rp5,4 miliar.
"Majelis hakim menyatakan para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penggelapan onderdil pesawat terbang PTDI senilai Rp 5,4 miliar," kata Hakim PN Bandung, Surya di PN Bandung, Jalan L.L.R.E Martadinata, Kota Bandung, Kamis.
Baca juga: Lima karyawan PTDI jadi terdakwa penggelapan onderdil pesawat
Dalam rincian putusannya, hakim menyebut bahwa terdakwa Agus Zaenudin divonis 2,5 tahun penjara, Indra Nanda Lesmana 10 bulan penjara, Mochamad Randenaswara 2,5 tahun penjara, Dian Hadiansyah 1,5 tahun penjara, Wawan Kriswana 1,5 tahun penjara.
Kelima terdakwa tersebut memiliki jabatan yang berbeda-beda saat bekerja di PTDI, di antaranya Agus dan Indra yang menjabat Staf Gudang PTDI, Randenaswara yang merupakan Staf Umum PTDI, Dian sebagai supervisor qulity inspection, dan Wawan yang merupakan pekerja kontrak. Mereka divonis secara bersama-sama telah menggelapkan 18 buah onderdil pesawat milik PTDI.
Hakim menyatakan kelima terdakwa terbukti melakukan tindak pidana sesuai yang diatur pada Pasal 374 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana Jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana.
Baca juga: PTDI kirimkan pesawat CN235 ke Nepal
Kasus itu bermula dari Agus yang meminta Indra untuk mengambil empat buah konektor onderdil pesawat untuk diberikan kepada Randenaswara secara ilegal. Setiap onderdil berjenis konektor yang dikeluarkan dari gudang, Indra oleh Agus dibayar Rp500 ribu.
Akhirnya Agus dan Indra menggasak sebanyak 18 buah onderdil dari gudang yang diberikan kepada Randenaswara. Kemudian onderdil tersebut dijual oleh Randenaswawa ke pihak luar dengan total nilai keseluruhan Rp 429.500.000.
Uang dari hasil penggelapan tersebut kemudian dibagikan oleh Randenaswara kepada Agus sebesar Rp358 juta. Sedangkan Randenaswara sendiri mendapat sisanya yang berjumlah Rp71 juta.
Dalam perkara ini, jaksa sebelumnya menyebut Agus juga melakukan aksinya setelah diminta oleh Dian. Agus kembali mendapat Rp45 juta setelah menyerahkan satu buah onderdil inverter pesawat CN235 atas permintaan Dian.
Sedangkan Dian mendapat Rp 50 juta setelah memberikan onderdil CN235 itu kepada Wawan Kriswana. Dengan demikian, PTDI diperkirakan mengalami kerugian senilai sekitar USD 374 ribu atau sekitar Rp5,4 miliar dari 19 total onderdil yang digelapkan oleh lima terdakwa itu.
Baca juga: Terobos pasar non-tradisional, Indonesia jual pesawat CN-235 ke Nepal
Baca juga: PTDI kirim satu unit Pesawat NC212i pesanan Thailand
Baca juga: Bell Textron-PTDI rayakan pengiriman pesawat ke 70
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019