Cilacap, (ANTARA News) - Ustad Abu Bakar Ba`asyir yang pulang menjenguk dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, Cilacap, langsung "digiring" polisi ke mobilnya yang berada di halaman Dermaga Wijayapura Cilacap, Senin. Ba`asyir bersama rombongan yang menggunakan perahu "compreng" dengan pengawalan ketat oleh polisi bersenjata laras pendek, merapat di Dermaga Wijayapura, sekitar pukul 14.30 WIB. Sesampainya di daratan, Kepala Satuan Pengamanan Objek Vital Polres AKP Elvis Umbu Tellu langsung menggandeng pundak ustad Abu Bakar Ba`asyir dan mengajaknya pergi menuju mobil tanpa memberi waktu untuk wawancara dengan wartawan. Meski sambil berjalan, Ba`asyir sempat memberikan beberapa pernyataan kepada wartawan terkait kunjungannya ke LP Batu, Nusakambangan. Dia mengaku hanya menemui empat narapidana kasus terorisme (bom Atrium dan JW Marriot) yang baru dipindahkan dari LP Cipinang yakni Ibrahim, Deni, Abas, dan Abu Jabar. Dia mengatakan, keempat narapidana tersebut diberi nasihat agar bersabar. "Saya nasihati mereka untuk bersabar sebagai konsekuensi sebuah perjuangan," katanya. Menurut dia, dalam pertemuan dengan empat narapidana tersebut tidak menemui kendala. Saat ditanya mengenai tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra, Ba`asyir mengatakan, tidak menemui mereka. Sebelumnya, Ustad Abu Bakar Ba`asyir tidak diizinkan petugas pengamanan Dermaga Wijayapura untuk menjenguk Amrozi dan kawan-kawan yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan, Cilacap. Petugas tersebut melarang Ba`asyir karena tidak memiliki izin kunjungan kepada Amrozi dkk dari Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Hukum dan HAM (Depkumham) Provinsi Jawa Tengah.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008