Brisbane (ANTARA News) - Kendati di tingkat pemerintah federal Australia tidak ada ucapan selamat "Idul Fitri" 1429 Hijriah kepada ratusan ribu muslim yang merayakan hari raya itu, pemerintah negara bagian Australia Selatan justru melakukannya dan bahkan menggelar acara jamuan makan khusus untuk para tokoh Islam di Adelaide. "Acara itu dihadiri sejumlah pejabat pemerintah dan anggota parlemen Australia Selatan, termasuk Menteri urusan Keselamatan Jalan Carmel Zollo yang juga Menteri urusan Perjudian dan menteri yang membantu menteri urusan multikultural," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Flinders, Ariatna, Senin. Jamuan makan yang berlangsung di gedung Parlemen Australia Selatan Jumat malam lalu (3/10) itu dihadiri sekitar 100 orang, termasuk para tokoh Islam dari Indonesia, Malaysia, Ethiopia, Pakistan, Iran, Bangladesh dan negara-negara Timur Tengah, katanya. Muslim Indonesia antara lain diwakili dirinya dan sejumlah aktivis Masyarakat Islam Australia Selatan (MIAS), seperti Triyono, Abdul Halim, dan Suyono, katanya. Dalam sambutannya, Carmel Zollo menekankan peran komunitas Muslim dalam kehidupan multibudaya di negara bagian Australia Selatan, kata Ariatna. Menteri perempuan ini mengaku suka berkunjung ke masjid-masjid untuk membantunya lebih mengetahui tentang muslim. Puasa Ramadhan bahkan bukanlah sesuatu yang asing bagi dirinya selaku penganut Katholik karena dalam agama yang dianutnya juga ada puasa, katanya mengutip pernyataannya di acara itu. Acara khusus bagi para tokoh Islam ini bukan yang pertama diselenggarakan karena tahun lalu pemerintah negara bagian Australia Selatan juga melakukan hal yang sama, kata mahasiswa magister Universitas Flinders asal Sumatera Utara ini. Di seluruh Australia, terdapat lebih dari 340 ribu orang Islam. Mereka berasal dari beragam bangsa. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008