"Saya ingin jalinan kerja sama yang ada selama ini tetap terjaga dan ANTARA juga memberi masukan kepada kami, yang tidak hanya baik untuk PLN, namun juga untuk Bali," kata GM PLN Unit Induk Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa.

Denpasar (ANTARA) - General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa secara khusus meminta dukungan LKBN ANTARA untuk menyampaikan informasi yang akurat dan masukan yang komprehensif terkait program ketersediaan listrik untuk kepentingan masyarakat di Pulau Dewata.

"Saya ingin jalinan kerja sama yang ada selama ini tetap terjaga dan ANTARA juga memberi masukan kepada kami, yang tidak hanya baik untuk PLN, namun juga untuk Bali," katanya saat mengunjungi Kantor LKBN ANTARA Biro Bali di Denpasar, Kamis.

Dalam 'media visit' yang diterima Kepala LKBN ANTARA Biro Bali Edy M. Ya'kub bersama jajaran redaksi dan staf itu, ia mengharapkan LKBN ANTARA sebagai kantor berita negara untuk menyampaikan informasi yang utuh/lengkap untuk kebaikan Bali.

"Misalnya, isu PLTU Batubara yang sebenarnya juga memperhatikan aspek lingkungan, namun langsung ditolak teman-teman LSM. ANTARA bisa membantu kami dan memberi masukan yang terbaik," katanya, didampingi Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya dan staf lainnya.
Baca juga: Bali targetkan produksi 30 ribu motor listrik per bulan
Baca juga: Sejumlah dokumen warisan RI tersimpan di arsip Antara

Menanggapi harapan dalam kunjungan media itu, Kepala LKBN ANTARA Biro Bali Edy M. Ya'kub menyatakan komitmen untuk bersinergi dengan PLN, karena ANTARA sejak berdiri pada 13 Desember 1937 memang juga memiliki melayani masyarakat dan membantu negara.

"Tugas utama ANTARA memang melayani media massa yang mencapai ratusan media massa se-Indonesia, tapi sejak tahun 2007 melalui PP Nomor 40 Tahun 2007, kami mendapat tugas negara untuk melayani publik secara langsung, sehingga kami pun menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, lembaga dan kementerian terkait, serta masyarakat dan swasta," katanya.

Terkait dengan "tugas negara" itu, Edy menegaskan bahwa ANTARA berkewajiban untuk mengangkat potensi daerah/negara atau melakukan "branding" potensi daerah/negara menjadi lebih berkembang, bahkan "branding" dimaksud juga bisa berupa "counter issue" atau pembelaan atas hal-hal yang merugikan negara/daerah/masyarakat, terutama pada era digital.
Baca juga: PLN pasok listrik 10 destinasi pariwisata prioritas
Baca juga: PLN : Pasokan listrik tambahan ke Bali ditarget rampung tahun 2022

"Tugas kami di daerah memang mengangkat potensi daerah itu, katakanlah semacam 'branding', tapi 'branding' itu bukan hanya terkait hal-hal yang positif, namun bila ada hal-hal negatif yang merugikan daerah/negara, maka kami juga melakukan 'counter issue'. Kami bertindak untuk kebaikan Bali, apakah tindakan itu terkait pemerintah, masyarakat, atau swasta, yang penting untuk Bali, seperti yang pernah kami lakukan saat Gunung Agung di Karangasem mengalami erupsi pada awal 2017, karena pemberitaan yang ada saat itu memberi dampak yang kurang baik," katanya.

Oleh karena itu, Edy menyambut baik kunjungan media dari PLN Bali untuk meningkatkan sinergi secara lebih berkualitas. Selama Januari-November 2019, portal ANTARA Bali sudah meluncurkan 27 berita PLN IUD Bali, bahkan beberapa diantaranya memiliki ribuan viewer, seperti "PLN Bali bersihkan sampah plastik di huta mangrove (8/2)", "PLN UID Bali: waspadai rekrutmen "penipuan" (15/7), dan "PLN Bali miliki "pasukan khusus" untuk amankan listrik pelanggan" (25/8).

"Karena itu, jalinan kerja sama yang sudah baik itu bisa ditingkatkan lebih baik lagi pada tahun 2020, baik dalam kerja sama pemberitaan (inforial) maupun saling sinergi dalam kegiatan, sebab PLN juga sering membantu acara HUT kami," katanya.
Baca juga: Kemarau panjang sebabkan produksi listrik PLTA Brantas berkurang
Baca juga: PLN Bali miliki "pasukan khusus" jamin listrik pelanggan

JBC pastikan ketersediaan listrik di Bali

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019