Jakarta (ANTARA) - Indonesia berada di urutan ketiga dalam daftar negara penerima panggilan telepon spam terbanyak di dunia, demikian menurut laporan penyedia aplikasi telepon dan pemblokir spam, Truecaller, baru-baru ini.

Dengan peringkat terbaru itu, Indonesia mengalami lompatan signifikan sebagai negara sasaran penggilan telepon spam (biasa disebut sampah dalam istilah IT), setelah pada tahun lalu berada di urutan ke-16.

Indonesia merupakan negara yang paling banyak menerima spam di Asia Tenggara, dengan jumlah panggilan spam 27,9 setiap bulannya. Ini merupakan kenaikan pesat dibanding angka tahun sebelumnya yakni 8,5 panggilan spam per bulan.

Telepon dari bank, layanan finansial, dan broker asuransi merupakan sumber spam terbesar, berkontribusi sekitar 64 persen dari semua panggilan spam. Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah penipuan (scam) lewat telepon meningkat dua kali lipat sejak tahun lalu, dari 10 persen menjadi 21 persen, yang berarti 1 dari 5 panggilan spam merupakan penipuan.

Grafik sumber panggilan telepon spam di Indonesia. (ANTARA/Truecaller)

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019