Tokyo, (ANTARA News) - Pertama kalinya sejak empat tahun terakhir, industri permainan elektronik Jepang (game industry) mengalami penurunan, namun Sony Computer Entertainment dan Nintendo DS justru mengeluarkan produk terbarunya untuk memicu pasar. Menurut perusahaan peneliti pasar dari "game industry", total penjualan domestik dari "software" dan produk permainan elektronik yang biasa digunakan di rumah, hingga pertengahan 2008 hanya mencapai 2,27 miliar dolar AS, demikian laporan media massa Jepang di Tokyo, Senin. NHK memberitakan, nilai penjualan tersebut turun sebesar 21,3 persen dari periode yang sama di tahun lalu, dan merupakan pertama kalinya sejak empat tahun terakhir. Industri "game" Jepang saat ini mengalami stagnasi setelah sebelumnya mencapai "booming". Sementara itu, perusahaan terkemuka Sony Computer Entertainment (Sony Corp.) merencanakan untuk menjual ke pasar produk terbarunya akhir Oktober 2008, dan pesaing utamanya Nintendo DS, pembuat Pokemon, Super Mario Bross, dan Wii, juga melakukan hal yang sama pada awal November. Mainichi Shimbun memberitakan, produk Nintendo DS baru, yang dijual seharga 180 dolar AS, nantinya juga dilengkapi dengan kamera mini. Produk-produk baru dari Nintendo dan Sony tersebut bakal membuat pertarungan di pasar industri game dunia semakin sengit, khususnya hingga akhir tahun ini. Perusahaan yang bermarkas di Kyoto itu telah menjual produknya di pasar dunia sebanyak 77,5 juta unit Nintendo DS, hampir 23 juta di antaranya terjual di Jepang. Sedangkan Sony Corp. lewat produk andalannya PlayStation Portable (PSP-3), berhasil menjual sebanyak 41 juta unit , 10 juta di antaranya di dalam negeri sendiri. Sedangkan produk tercanggih Nintendo, Wii, terjual di pasaran sebanyak 29,6 juta unit, sedangkan PSP-3 dari Sony Corp. sebanyak 14, 4 juta unit, Pesaing lainnya Microsoft, lewat produk andalannya Xbox-360, diperkirakan baru mencapai 20 juta unit di pasar dunia.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008