Merak (ANTARA News) - Ratusan penumpang pejalan kaki yang akan naik angkutan bus di Terminal Terpadu Merak terpaksa menginap di Masjid Rihlatul Qudsiyah Pelabuhan Merak, sambil menunggu pegi hari. "Kami tidur di masjid karena tiba di Pelabuhan Merak dari Kapal Ferry Jatra agak kemalaman," kata Iwan (30) salah seorang penumpang tujuan Bogor. Menurut dia, dirinya keberatan jika pulang pada malam hari karena membawa dua anak kecil dan isteri. Apalagi, angkutan bus di Terminal Merak sangat padat penumpang, bahkan penumpang tidak terangkut bus. "Lebih baik kami sholat dulu dan menginap di masjid Pelabuhan Merak sambil menunggu besok," katanya. Dia mengatakan, dirinya enggan untuk melanjutkan perjalanan ke Bogor, selain merasa lelah juga khawatir anaknya sakit. Karena itu, ia bersama ratusan penumpang lainnya menggelar koran dan tidur di teras masjid yang berada di Pelabuhan Merak. Begitu pula Sukron (30) penumpang lainya, mengatakan, dirinya bersama keluarga memutuskan untuk menginap semalaman di Pelabuhan Merak. "Sebetulnya menginap di masjid sangat menguntungkan, selain tidak bayar juga bisa menunaikan sholat," kata Sukron yang akan ke Bandung. Sementara itu, Muhamad pengelola Masjid Rihlatul Qudsiyah Pelabuhan Merak, mengatakan, pihaknya memperbolehkan masjid dijadikan tempat penginapan. Selain itu, jika pulang malam hari dikhawatirkan penumpang menjadi korban kriminal. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008