Makassar (ANTARA News) - Saudagar Bugis Makassar yang ada di rantau tidak perlu pulang untuk berinvestasi. Mereka justru diharapkan bisa terus memperkuat dan mengembangkan usahanya untuk menjadi pengusaha besar di tanah rantau. "Biarkan saudagar bugis Makassar yang ada di Sulsel memperkuat dirinya dan mengembangkan Sulsel," kata salah seorang saudagar Bugis Makassar, Aksa Mahmud yang juga Wakil Ketua DPD RI di Makassar, Minggu. Pernyataan kontroversial tersebut dikemukakan Aksa Mahmud saat pembahasan Komisi Ekonomi dan Investasi pada Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) X yang dihadiri Wapres RI Jusuf Kalla. Pernyataan Aksa Mahmud tersebut bertentangan dengan ajakan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang mengajak para saudagar Bugis Makassar untuk menanamkan investasi dan ikut membangun Sulsel. Menurut Gubernur Syahrul, Sulsel memiliki berbagai potensi yang belum tergarap maksimal karena keterbatasan modal, sehingga keberadaan saudagar Bugis Makassar sangat diharapkan untuk ikut mempercepat pengembangan Sulsel yang lebih maju. Aksa Mahmud mengharapkan di tiap provinsi di Indonesia ada pengusaha besar saudagar Bugis Makassar. "Saya, melalui bendera Kelompok Usaha Bosowa yang berasal dari Sulsel, kini sudah memindahkan kantor pusat ke Jakarta, agar bisa berusaha secara nasional," ucapnya. Alasan memindahkan kantor pusat perusahaan, lanjutnya, karena ingin cari makan di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk Sulsel sendiri, asal pemerintah provinsi menciptakan iklim usaha yang kondusif, pasti banyak pengusaha dari seluruh tanah air yang akan berinvestasi di daerah ini. Pernyataan Aksa Mahmud tentang saudagar Bugis Makassar di rantau tersebut akhirnya menjadi salah satu rekomendasi PSBM X. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008