Blora (ANTARA) - Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur mendukung penambahan lokasi lumbung beras wakaf binaan Global Wakaf-ACT yang saat ini hanya berada di Blora Jawa Tengah.
Kepala Cabang ACT Jatim Wahyu Sulistianto Putro saat dikonfirmasi di Blora Jawa Tengah, Rabu mengatakan rencananya memang akan ditambah lagi jumlah lumbung beras wakaf, terutama di Jawa Timur akan ditempatkan di Lamongan atau juga Bojonegoro.
"Mungkin di Bojonegoro atau juga di Malang yang menjadi sentra produksi padi selama ini," katanya di sela kegiatan peluncuran lumbung beras wakaf, di Blora, Jateng.
Baca juga: ACT-MRI salurkan bantuan bagi korban angin kencang Bojonegoro
Ia mengemukakan, untuk mewujudkan itu semua pihaknya akan terus mendorong kepada donatur supaya bisa merealisasikan hal tersebut.
"Tahun 2018 kami telah mengelola dana wakaf sebanyak Rp21 miliar dari dua cabang di Malang dan juga Surabaya. Diharapkan tahun 2019 ini bisa mengelola dana sebanyak Rp25 miliar dari target nasional sebanyak Rp1 triliun," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mengoptimalkan wakaf yang ada di masyarakat pihaknya juga mengoptimalkan keberadaan empat cabang yang ada saat ini yakni di Surabaya, Malang, Jember dan juga Madiun.
"Ada rencana penambahan cabang baru di wilayah Madura yang selama ini masih ditangani dari wilayah Surabaya," katanya.
Sementara itu, Ahyudin selaku Ketua Dewan Pembina ACT mengungkapkan, lumbung beras wakaf hadir menjawab permasalahan umat, yakni kemiskinan dan ketahanan pangan. Kemiskinan menjadi masalah utama negeri ini, ditambah kondisi ekonomi negeri yang belum membaik, menjadikan sebagian masyarakat sulit dalam menopang kebutuhan hidup sehari-hari terutama terkait kebutuhan pangan.
“Lumbung beras wakaf menjadi salah satu program unggulan lembaga untuk menggerakkan kepedulian umat dalam mengatasi masalah pangan dari sisi hulu, didukung dengan kehadiran armada Humanity Rice Truck dan Humanity Food Truck untuk di sisi hilirnya. Kami ingin terus mengedukasi masyarakat terkait sistem pengelolaan wakaf produktif bagi para petani guna meningkatkan perekonomian," kata Ahyudin.
Baca juga: ACT Jatim kenalkan program Berisi pada gubernur
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019