Makasar (ANTARA News) - Negara-negara Eropa menilai Indonesia lebih stabil dibandingkan beberapa negara yang banyak terjadi tindakan radikalisme Islam, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.Hal tersebut diungkapkan Wapres Jusuf Kalla dalam perjalanan kembali ke Tanah Air dari kunjungan ke Perancis, Minggu. Pernyataan Wapres diungkapkan seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner di Hotel Hilton Paris.Menurut Wapres, dalam pertemuan dengan Menlu Perancis dibahas soal radikalisme Islam yang banyak terjadi di beberapa negara saat ini."Menlu Perancis sangat menghormati hal itu (radikalisme) tak terjadi di Indonesia, tetapi di Pakistan, Afganistan dan Banglades. Karena itu, kita dinilai oleh Eropa, lebih stabil, modern dan harus terus menjaga kondisi tersebut," kata Wapres. Dalam penjelasan lainnya, Wapres mengingatkan Eropa agar tak usah memerangi radikalisme tersebut. Menurut Wapres, akan percuma saja jika negara-negara Eropa mengirim pasukan di Afganistan hanya untuk memerangi mereka. "Percuma saja kirim pasukan dan kekuatan militer, mereka susah ditaklukkan. Mereka perang dengan hati, tapi Anda (Eropa) perang dengan tangan," kata Wapres. Pernyataan itu mengagetkan Menlu Bernard Kouchner. Wapres mengatakan, gerilyawan Afganistan akan senang jika mati dalam pertempuran karena akan mati syahid, yang dijamin masuk sorga. Tetapi bagi pasukan atau personil militer Eropa, justru akan susah jika ada korban jiwa. Selain membicarakan soal radikalisme, pertemuan tersebut juga dilakukan untuk membahas rencana kunjungan Presiden Zarkorzy ke Jakarta dalam waktu dekat. Wapres Jusuf Kalla melakukan kunjungan tiga hari di Paris untuk menghadiri pemberian hadiah Perdamaian The Felix oleh UNESCO kepada mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari. Selain melakukan pertemuan dengan Menlu Bernard, Wapres juga melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan Perancis yang beroperasi di Indonesia seperti Total, Alstom dan sebagainya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008