Ambon (ANTARA News) - Setelah terbang selama 50 menit, pesawat Sriwijaya Air tujuan Makassar terpaksa mendarat kembali di Bandara Internasional Pattimura, Laha, Ambon, Sabtu (4/10) petang, akibat seekor burung tersedot mesin sebelah kiri pesawat tersebut. Menurut supervisor penjualan dan pemasaran pada Kantor Cabang Sriwijaya Air Ambon, Djajat Djatika, ketika dihubungi ANTARA, Minggu, pesawat itu sebenarnya masih bisa terbang sampai Makassar, tapi sejumlah penumpang panik sehingga pilot memutuskan mendaratkan pesawatnya kembali di Bandara Pattimura. Menurut dia, pesawat itu masih laik terbang dan sama sekali tidak ada gangguan teknis. Pesawat jenis Boeing-737 dengan nomor penerbangan 593 itu mengangkut 114 penumpang. Pesawat itu tinggal landas dari Bandara Pattimura pukul 18.30 WIT. Setelah terbang sekitar 50 menit, pesawat kemudian balik ke Ambon sesudah diketahui ada ada seekor burung yang tersedot mesin sebelah kiri. "Yang keluar dari bagian sayap kiri pesawat itu bukan lagi percikan api, tapi sebenarnya berupa bola api sampai dua kali dan kami mencium bau hangus yang menyengat di dalam pesawat," tutur sejumlah saksi mata yang ikut dalam penerbangan itu kepada ANTARA. Menurut mereka, pesawat tersebut seharusnya berangkat dari Bandara Pattimura pada pukul 12.40 WIT, namun ditunda sampai pukul 15.30 WIT tanpa alasan jelas, kemudian terjadi penundaan lagi dan baru terbang pukul 18.30 WIT. Namun setelah pesawat lepas landas dan mulai terbang menuju Makasar sekitar 50 menit, para penumpang dibuat panik sebab melihat semburan bola api keluar dari sayap kiri pesawat. "Saat semburan bola api pertama, penumpang mulai ribut dan menuntut seharusnya pesawat terbang kembali ke Ambon, namun kru pesawat mengumumkan adanya gangguan mesin akibat seekor burung yang terbang nyasar masuk sayap kiri pesawat," kata salah satu penumpang yang enggan disebutkan namanya. Kemudian ketika terjadi semburan api untuk kedua kalinya, para penumpang kembali ribut dan menuntut pesawat terbang kembali ke Ambon, sebab ada salah satu penumpang yang pingsan. Permintaan itupun akhirnya dipenuhi. Setelah mendarat di Bandara Pattimura, para penumpang dikumpulkan untuk mendengarkan penjelasan kru pesawat bahwa saat kejadian itu, mereka bisa mencapai Bandara Sultan Hasanuddin Makasar dalam waktu 30 menit. Kru pesawat juga membawa seekor burung yang sudah mati sebagai bukti untuk diperlihatkan kepada para penumpang, namun mereka ragu sebab burung tersebut memang terlihat lehernya sudah patah tapi bulu-bulunya tidak berantakan ataupun hangus terbakar. Kebanyakan penumpang kembali mendapatkan uang tiketnya, sedangkan sebagian kecil memilih tetap bertahan untuk diberangkatkan pada Minggu siang (5/10) dengan pesawat Sriwijaya lainnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008