Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan krisis perekonomian di AS tidak akan mengganggu ekspor sektor energi dan pertambangan.
"Menurut kami, ekspor kami tidak akan terganggu. Karena ekspor kami selalu dibutuhkan negara-negara importir, terutama minyak dan gas, LNG, dan pertambangan," katanya di Jakarta, Minggu.
Menurut dia yang perlu diwaspadai saat ini adalah pergerakan rupiah. "Karena akan berpengaruh terhadap exchange rate dan mempengaruhi penerimaan di bidang pertambangan dan energi," katanya.
Sementara itu untuk investasi di sektor energi dan pertambangan saat ini aman sebab dilakukan dalam bentuk investasi jangka panjang.
"Dan itu dilakukan dengan FDI (investasi asing langsung). Kita tidak menggunakan pasar modal, IHSG. Jadi ke depannya mudah-mudahan tidak akan terganggu dengan kejadian di AS," katanya
Purnomo juga menyatakan asumsi APBN untuk harga minyak 100 dolar AS per barel saat ini masih aman meski harga minyak terus mengalami penurunan.
"Sekarang, ICP (Indonesian crude oil price) kita sekitar 110 dolar AS per barel. Untuk berada pada posisi rata-rata di bawah 100 dolar AS perbarel, harga minyak dari 1 Oktober-31 Desember harus di bawah 70 dolar AS per barel terus-menerus. Agar harga ICP rata-rata 100/barel. Pertanyaannya, apakah mungkin harga minyak kita terus- menerus di bawah 100 dolar AS perbarel? Itu harus kita lihat nanti," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008