Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menegaskan tidak ada personel Korps Bhayangkara yang membawa granat asap saat bertugas mengamankan jalannya Reuni 212 pada 2 Desember 2019.
Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus yang mengatakan tidak ada personel pengamanan yang membawa senjata saat bertugas mengamankan Reuni 212.
"Tidak ada sama sekali," kata Yusri saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Yusri juga membantah jika granat asap yang meledak di Monas pada Selasa pagi dan melukai dua anggota TNI yang sedang berolahraga adalah milik kepolisian.
Baca juga: Polda Metro: Granat asap di Monas bukan milik polisi
Baca juga: Polisi tunggu keterangan penyidik terkait ledakan granat di Monas
Baca juga: Ledakan di Monas, polisi masih tunggu hasil pemeriksaan Puslabfor
"Engga ada, Engga ada punya polisi. Siapa bilang punya polisi?" kata Yusri di Jakarta, Rabu.
Yusri mengatakan dugaan sementara penyebab ledakan yang melukai dua anggota TNI pada Selasa pagi adalah granat asap.
Meski demikian pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan barang bukti oleh Puslabfor Mabes Polri untuk memastikan sumber ledakan.
Dua anggota TNI yang terluka akibat ledakan granat asap itu diketahui bernama Serka Fajar dan Praka Gunawan. Kedua korban saat itu tengah berolahraga di kawasan Monas.
Kedua korban kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019