Yogyakarta (ANTARA) - Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson mengunjungi Keraton Ngayogyakarta, Rabu, untuk bersilaturahmi dengan Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan keluarga.

Dalam kunjungannya, Mary didampingi Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E Rasmus Abildgaard Kristensen, Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark Rasmus Prehn, beserta perwakilan dari KBRI Kopenhagen.

Mary dan rombongan tiba di Keraton Yogyakarta pukul 11.38 WIB. Memasuki regol atau pintu gerbang Keben Keraton, ia disambut empat puteri Sultan HB X yakni GKR Condrokirono, GKR Bendara, GKR Maduretno, dan GKR Mangkubumi beserta mantu Dalem KPH Purbodiningrat dan KPH Notonegoro, dan KPH Wironegoro.

Baca juga: Putri Mahkota Denmark apresiasi kelestarian Candi Borobudur

Putri Mahkota Kerajaan Denmark kemudian menuju Bangsal Kencono. Di bangsa itu Mary bertukar cendera mata dengan Sultan HB X didampingi permaisurinya, GKR Hemas dengan diiringi gending Ladrang Raja Manggala yang dibawakan sejumlah abdi dalem Keraton.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Mary dan rombongan dijamu santap siang oleh Sultan di Bangsal Manis sembari berbincang-bincang hingga sekitar pukul 13.06 WIB. Sejumlah menu tradisional yang disajikan antara lain nasi kuning, nasi rawon, dan es kelapa.

Kepada awak media, Sultan menjelaskan bahwa kedatangan Putri Mahkota Kerajaan Denmark sekadar silaturahmi biasa. Dalam pertemuan itu, tak ada pembahasan khusus menyangkut dua kerajaan, kecuali perbincangan ringan yang bersifat kekeluargaan.

"Ya ngobrol-ngobrol biasa saja, kekeluargaan saja," kata Gubernur DIY ini.

Baca juga: Putri Mahkota Denmark Lahirkan Anak Kembar

Menurut Sultan, Mary mendapatkan cerita tentang Keraton Yogyakarta dari Ratu Denmark Margrethe II. Margrethe II yang merupakan mertua Mary pernah berkunjung ke Keraton Yogyakarta pada 2015.

"Ya kan usianya (Mary) hampir mirip dengan anak saya, Mangkubumi, jadi ngobrol anak muda saja," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Putri sulung Sultan HB X, GKR Mangkubumi mengaku sempat berbincang dengan Mary mengenai kegiatan kepemudaan.

"Beliau aktif di UNFPA mengerjakan kegiatan tentang kepemudaan. Kebetulan saya juga terlibat di situ, jadi kita diskusi di situlah, perkembangan remaja di sini dan service lebih baik utamanya hal kesehatan," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019