Denpasar (ANTARA News) - Petugas yang disiagakan di dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Bali bagian barat, kini melakukan pemeriksaan dengan cukup ketat baik atas barang maupun orang yang keluar masuk Pulau Dewata. Khusus untuk orang yang baru saja tiba di Pelabuhan Gilimanuk setelah sebelumnya menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, petugas yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat 2008 juga memeriksa identitas orang bersangkutan. Kasubid Humas Polda Bali AKBP Sri Harmiti, di Denpasar, Jumat mengatakan, pemeriksaan identitas tersebut selain dimaksudkan untuk peningkatan keamanan, juga sebagai upaya menekan jumlah penduduk liar masuk ke Bali. Pemeriksaan identitas orang di perbatasan Bali dengan Jawa tersebut, dilakukan oleh polisi bersama-sama dengan dinas kependudukan dan catatan sipil Pemkab Jembrana. Dikatakan, bila seorang pendatang diketahui tanpa identitas yang jelas masuk ke Pulau Dewata, oleh petugas akan diperintahkan untuk kembali lagi dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang. Kasubid Humas tidak menjelaskan secara rinci berapa pendatang yang telah ditolak masuk Pulau Dewata selama Operasi Ketupat 2008 digelar sejak H-7 lebaran, namun disebutkan bahwa ada beberapa orang yang telah dipulangkan. Pendeknya, kata dia, warga yang tidak memiliki identitas dan alasan yang jelas untuk masuk Pulau Dewata, senantiasa akan dipulangkan oleh petugas ke kampung halaman mereka. Selain Pelabuhan Gilimanuk, setiap pintu keluar masuk Bali kini juga mendapat penjagaan yang cukup ketat, berkaitan dengan terjadinya meningkatnya arus balik lebaran kali ini. Penjagaan cukup ketat itu dilakukan guna mencegah timbulnya hal-hal tidak diinginkan, ucapnya. Ia mengungkapkan, pintu keluar masuk Bali yang mendapat penjagaan cukup ketat meliputi Bandara Ngurah Rai di Tuban, serta Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Celukanbawang, Kabupaten Buleleng dan Pelabuhan Benoa, Denpasar. Penjagaan dan kesiapan di pintu keluar masuk tersebut, juga melibatkan pasukan Brimob dan tim antiteror Detasemen-88 Polda Bali. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008