Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia kembali jatuh pada Jumat karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kegentingan perekonomian global yang akan membawa ke penurunan lebih luas permintaan energi. Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk penyerahan November, lebih rendah 1,00 dolar AS menjadi 92,97 dolar AS per barel, setelah melorot 4,56 dolar AS menjadi 93,97 dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah "Brent North Sea" untuk November turun 87 sen menjadi 89,69 dolar AS setelah jatuh 4,77 dolar AS untuk bertahan pada 90,56 dolar AS pada Kamis di London. Kejatuhan besar pada Kamis muncul meski ada persetujuan Senat AS mengenai rencana pemerintah untuk membelanjakan lebih dari 700 miliar dolar AS atas aset yang terkait dengan "mortgage" yang tercemar sebagai akar dari krisis finansial global. "Masyarakat menyadari bahwa penurunan dalam permintaan mungkin bukan hanya fenomena AS," kata David Johnson, analis minyak pada Macquarie Securities di Hong Kong. "Saya pikir masyarakat menjadi sedikit lebih geram atas ramalan mereka untuk konsumsi minyak selama 12 hingga 15 bulan mendatang." Harga minyak telah mengalami penurunan tajam dari level rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barel pada Juli karena kekhawatiran bahwa permintaan menyusut akibat penurunan global yang dipimpin oleh AS. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bulan lalu memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunianya untuk tahun ini menjadi 1,02 persen, dan menurunkan perkiraannya untuk tahun depan menjadi 1,00 persen. Johnson mengatakan sejumlah investor yang bergerak masuk ke pasar minyak dan membantu mendorong harga hingga rekor tertinggi pada awal tahun ini telah bergerak keluar, sehingga menambah tekanan turun lebih jauh pada harga minyak. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008