“Kami sangat mengharapkan bahwa Antara bisa menjadi salah satu lembaga riset konten media yang seharusnya punya bahan yang cukup banyak, karena asumsi kami Antara memiliki penyimpanan data yang bagus sejak 1937 hingga sekarang,” kata Farhan di Jakarta, Selasa.
Farhan menyampaikan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat antara Komisi I DPR dengan jajaran direksi LKBN Antara di Gedung Parlemen, Jakarta.
Baca juga: Komisi I DPR gelar RDP bersama LKBN Antara
Dengan demikian, lanjut Farhan, Indonesia akan memiliki data analitik yang besar berdasarkan data-data yang dimiliki oleh Antara.
Farhan berharap, Antara dapat mengadopsi teknologi tersebut, sehingga mimpi besar itu dapat terwujud dalam waktu beberapa tahun ke depan.
“Mari bermimpi bersama-sama bahwa dalam waktu beberapa tahun lagi akan ada pusat data terbesar se-Asia Tenggara yang ada di Indonesia. Kami berharap Antara bisa mengadopsi teknologi tersebut,” ungkap Farhan.
Baca juga: Tangkal hoaks, Kemenko Polhukam gandeng Perum LKBN ANTARA
Pada kesempatan tersebut, Farhan juga memuji Antara sebagai lembaga media yang memiliki dokumentasi foto dengan kualitas luar biasa di Indonesia.
Terkait hal tersebut, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis LKBN Antara Hempi N Prajudi menyampaikan bahwa saat ini Antara tengah memberikan layanan data kepada Kementerian Keuangan, yang bekerja sama dengan Bloomberg, Reuters, dan lima pendukung data lainnya.
Melalui kerja sama tersebut, lanjut Hempi, Antara telah mulai memberikan layanan data yang dibutuhkan dan akan semakin dikembangkan.
“Alhamdulillah, memang ini yang sedang kami arahkan ke depan, karena data akan menjadi salah satu sumber bisnis,” ungkap Hempy.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019