"Saat kejadian korban sedang berjalan di lintasan kereta api di Kampung Tanah Lapang, Desa Hegarmanah, diduga korban tidak mendegar saat klakson kereta dari Cianjur dibunyikan beberapa kali," kata Kapolsek Karangtengah KOmpol Sri Widodo pada wartawan Selasa.
Jarak yang begitu dekat dengan kecepatan kereta yang cukup tinggi, tutur dia, membuat korban tertabrak hingga terpental sejauh beberapa meter dengan luka mengenaskan di sekujur tubuhnya.
Baca juga: Penambahan perjalanan KA Siliwangi bantu kurangi kemacetan di Sukabumi
Baca juga: Rute KA Siliwangi diperpanjang hingga Ciranjang-Cianjur-Sukabumi
Baca juga: Penumpang KA Siliwangi meningkat hingga 40 persen
Korban sempat dibawa ke Puskesmas Karangtengah, namun luka parah yang dideritanya membuat nyawa korban tidak tertolong. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memiliki gangguan pada pendengarannya.
Saat masinis membunyikan klakson sebagai tanda peringatan diduga tidak terdengar. "Pihak keluarga menolak untuk melakukan otopsi dan meminta korban untuk langsung dibawa pulang guna dimakamkan.
Dia juga mengimbau warga untuk tidak berjalan atau beraktivitas di jalur perlintasan kereta terutama saat jadwal keberangkatan ataupun ketika KA Siliwang. Terdapat sejumlah perkampungan di sepanjang jalur kereta.
"Kami juga melibatkan aparat RT dan RW untuk mengimbau warganya agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang jalur kereta yang sudah kembali aktif tersebut, guna menghindari hal yang tidak diinginkan," katanya.*
Baca juga: Penumpang KA Siliwangi Cianjur-Sukabumi meningkat 200 persen
Baca juga: PT KAI memperpanjang tiket murah KA Siliwangi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019