Sesuai dengan pembicaraan saya dan Pak Bambang, munas ini akan jadi munas yang adem, munas yang betul-betul buat Golkar jadi partai yang bisa menjadi pendukung pemerintahJakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar Selasa malam ini akan menjadi Munas yang adem setelah salah satu kandidat ketua umum Bambang Soesatyo menyatakan mundur.
"Sesuai dengan pembicaraan saya dan Pak Bambang, munas ini akan jadi munas yang adem, munas yang betul-betul buat Golkar jadi partai yang bisa menjadi pendukung pemerintah," kata Airlangga dalam jumpa pers di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Selasa.
Menurut Airlangga yang juga Menko Bidang Perekonomian itu, situasi politik yang kondusif sangat penting di tengah dinamika ekonomi politik global seperti sekarang ini.
Baca juga: Loyalis Airlangga hormati keputusan Bamsoet mundur
Momentum emas untuk menjaga denyut perekonomian, utamanya di Asia Tenggara, yang diklaim jadi kawasan yang masih bertahan di tengah perlambatan ekonomi global, tidak boleh disia-siakan. Terlebih Indonesia yang memegang pasar penting di kawasan itu.
"Dengan solidnya Partai Golkar pasca-Munas, tadi yang disampaikan Pak Bambang, kita merajut kesatuan dan seluruh kekuatan Golkar."
Baca juga: Bamsoet mundur dari pencalonan Ketum Golkar
Ia menuturkan keputusan Bambang Soesatyo untuk mundur dari pencalonan ketua umum menjadikan Munas sebagai ajang mempersatukan kader-kader partai beringin itu.
"Harapannya musyawarah ini adalah Munas yang solid, yang kokoh, temanya Golkar Satu. Dengan statement Pak Bambang, maka Munas mempersatukan kita," tuturnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan nantinya bersama Bambang Soesatyo akan menata kembali Partai Golkar dengan kekuatan yang ada sebagai pendukung pemerintah.
"Kalau ibarat pesawat, dengan saya dan Pak Bambang itu pesawatnya twin engine. Kalau pesawaf double engine itu biasanya lebih kuat daripada single engine," ucapnya.
Baca juga: Bambang Soesatyo dikabarkan Mundur dari Munas Golkar
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019