Bogor (ANTARA News) - Mak Haji Icih (70), penduduk Cikeas (Bogor, Jawa Barat), hari ini mengalami kegembiraan ganda. Pertama, layaknya muslim/muslimat lainnya, ia merayakan Idul Fitri 1429 Hijriyah. Kedua, ia merayakannya di Puri Cikeas yang menjadi kediaman pribadi keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kegembiraan semacam itu dirasakannya sejak SBY menjadi Presiden RI. Makna berlebaran semakin bertambah bagi Mak Icih karena beserta anak dan cucunya berkesempatan bertemu, bersalaman dan berbicara langsung dengan presiden dan keluarganya. Seperti saat silaturahmi bersama di kediaman SBY pada Kamis, atau hari kedua Idul Fitri, Mak Icih dan rombongannya secara sabar mengantri berbaris dengan masyarakat dan tamu lain yang juga ingin berlebaran dengan Presiden. "Ini udah Lebaran yang keempat saya ke sini. Tadi habis salaman saya minta Presiden bantu pengobatan anak saya yang sakit. Presiden bilang, `iya ibu nanti dibantu`," kata Mak Icih, menirukan percakapannya dengan presiden. Mak Icih, yang mengaku sebagai bekas pemilik tanah yang saat ini menjadi rumah kediaman presiden, mengatakan bahwa kehadirannya selain untuk bersilaturahim lebaran juga untuk meminta bantuan ke presiden. "Mumpung presidennya dekat dengan rumah saya, ya saya minta bantuannya ke sini. Coba ke siapa lagi mau minta bantuan kalau bukan ke Presiden," kata Mak Icih. Mak Icih mengharapkan, pernyataan presiden bakal benar-benar bisa terlaksana karena dirinya cemas jika anaknya yang sakit itu akan meninggal, seperti anak-anaknya yang lain. "Anak saya 14. Sekarang tinggal enam. Saya gak mau yang ini meninggal juga," kata nenek dari 25 cucu tersebut. Mak Icih mengataka,n pada lebaran tahun lalu telah meminta presiden memberikan bantuan untuk tempat pengajian yang dipimpinnya, namun sampai saat ini belum lagi terlaksana. "Waktu itu katanya mau dibantu, tetapi sampai sekarang gak ada. Tetapi, saya maklum, beliau kan rakyatnya banyak," kata Mak Icih, sambil asyik menyantap lontong sayur yang tersedia di halaman rumah SBY. Lain lagi yang dirasakan Haji Muharnis (50), warga Depok, yang datang bersama enam tetangganya untuk melihat lebih dekat dan bersalaman dengan kepala negara. "Saya pengen tahu rumah presiden. Barangkali tahun depan sudah ganti presiden," kata Muharnis, yang baru kali itu hadir di kediaman Presiden. Muharnis menilai, kediaman presiden terlihat biasa-biasa saja, tidak mewah seperti yang dibayangkannya. Selain itu, presiden sekeluaga terlihat sangat ramah terhadap masyarakat yang hadir berlebaran. "Presiden dan keluarga ramah sekali, semua diterima dengan baik dan tidak pilih kasih. Masyarakat yang datang jadi senang," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008