"Lalu lintas belanja masih tinggi dan ini tetap akan kami pantau," kata Manajer Performance Advertising Blibli.com Sandy Kusuma di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penguatan stok tersebut disesuaikan dengan rata-rata tingkat penjualan produk seperti kebutuhan rumah tangga yang mencapai sekitar 50 persen dari total seluruh produk.
Baca juga: 95 persen anggota Aprindo bertransformasi ke sistem daring
Selain produk rumah tangga, komposisi penjualan terbesar kedua yakni penjualan barang elektronik seperti telepon pintar dan kebutuhan untuk utilitas lain seperti pulsa.
Ia memproyeksi transaksi belanja daring akan naik hingga 50 persen saat akhir tahun salah satunya melalui program Hari Belanja Online (Harbolnas) 12 Desember (12.12).
Faktor pendorong meningkatnya transaksi, kata dia, karena perusahaan ritel daring berlomba merebut pasar salah satunya dengan potongan harga.
Selain potongan harga atau diskon, sejumlah produk dan fitur baru juga ditawarkan kepada konsumen salah satunya promo menukarkan boarding pass menjadi kupon belanja di perusahaan e-commerce itu.
Baca juga: Ahli ekonomi: Belanja daring picu PHK pekerja ritel
Sandy menilai saat ini konsumen Indonesia sudah banyak beralih ke wadah dalam jaringan untuk membeli kebutuhan karena sejumlah alasan di antaranya adanya penawaran diskon, produk yang beragam hingga kemudahan transaksi.
Ia optimistis belanja akhir tahun termasuk belanja melalui kanal dalam jaringan akan mendongkrak sektor konsumsi rumah tangga yang sudah berkontribusi sebesar 56 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2019 sebesar 5,02 persen, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yakni 5,05 persen.
BPS menyebutkan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,01 persen pada triwulan III tahun ini.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019