Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Rudal yang diluncurkan pesawat tak berawak (drone) yang diduga milik AS menghantam sebuah rumah di sebuah kawasan suku yang berbatasan dengan Afghanistan, menewaskan sedikitnya delapan militan, sebagian besar orang Arab, para pejabat menyatakan Rabu.Serangan pada Selasa malam itu merupakan yang terakhir dari serangkaian insiden di kawasan perbatasan yang bergunung-gunung itu, sehingga meningkatkan ketegangan antara Islamabad dan Washington, termasuk bentrokan belum lama ini antara pasukan Pakistan dan pasukan pimpinan AS di Afghanistan.Serangan itu terjadi tak lama setelah orang-orang dari suku Pashtun menembaki tiga drone yang terbang mengitari Desa Khusali Toorikhel, Waziristan Utara, yang dikenal sebagai tempat yang sering dikunjungi Taliban dan militan Al-Qaeda, kata pejabat Menurut seorang pejabat keamanan setempat yang meminta namanya tak disebutkan, setelah ketiga drone mendapat serangan tembakan, sebuah rudal menghajar sebuah rumah di desa itu."Paling tidak delapan militan tewas. Mereka semua orang asing, kebanyakan Arab," katanya kepada AFP, sambil menambahkan beberapa dari mereka sebelumnya memang telah Para pejabat Pakistan menggunakan istilah "asing" dan "Arab" untuk melukiskan para militan dari jaringan Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden, yang berlindung di kawasan suku setelah invasi pimpinan AS ke Afghanistan.AS telah meningkatkan serangan atas para militan di wilayah Pakistan sejak berkuasanya pemerintah sipil baru Maret lalu, dan insiden ini telah menjadi isu dalam pemilihan presiden AS.Washington menyatakan, Senin, pihaknya mendukung "integritas teritorial" Pakistan, di tengah ketegangan antara dua sekutu dalam "perang melawan teror".Sebuah pesawat mata-mata tak berawak yang diduga milik AS jatuh di Waziristan Selatan pekan lalu. Kalangan suku menyatakan mereka telah menembak drone tersebut, namun militer Pakistan mengatakan pesawat itu jatuh akibat kerusakan mesin. (*)

Copyright © ANTARA 2008