Garut, (ANTARA News) - Meski bertepatan dengan hari lebaran Idul Fitri 1429 H, Rabu, namun mulai pukul 09.30 WIB hingga sore hari arus kendaraan bermotor dari arah barat masih deras memasuki pusat kota Garut, Jawa Barat. Mereka melintas pada ruas jalan Nagreg dan jalan alternatif Cijapati dengan jumlah berkisar 20 hingga 30 unit kendaraan per menit. Hal itu mengakibatkan kondisi padat lancar bahkan kerap mengalami padat merayap, tegas petugas Posko Kiara Dodot Kadungora, Bripti Wawan.S kepada ANTARA, Rabu. Sementara itu kepadatan arus kendaraan juga diramaikan pemudik lokal yang menyerbu sejumlah obyek wisata di Garut, diantaranya Situ Cangkuang, Situ Bagendit serta Cipanas, menyebabkan terjadinya simpul kemacetan mulai dari pertigaan luapan jalur alternatif Cijapati di Kiara Dodot, depan pasar Kadungora dan Leles. Kemacetan juga terjadi di bundaran Tarogong Harut serta pertigaan ruas jalan menuju obyek wisata Cipanas, sebagaimna diungkapkan petugas satuan Polisi Pamong Praja Garut, Jamaludin beserta dua orang petugas Posko Kesehatan, yang mengaku acap membentu memperlancar arus kendaraan, katanya. Dihubungi terpisah petugas Posko Aju Limbangan, Bripda Suryana mengatakan, arus mudik masih mendominasi lintasan Limbangan dan Malangbong, meski laju arus kendaraan rata-rata 60 km per jam 20 korban Sementara itu Kepala Badan Pengelola RSU dr Slamet Garut dr Hj Widyajanti Itoyo SPM mengatakan, pihaknya kini tengah merawat 20 orang korban kasus kecelakaan speda motor, yang sebagian besar mengalami luka berat. Pada Rabu terdapat dua orang pasien meninggal dunia, masing-masing menderita striko serta pendarahan otak, katanya. Kasat serse Polres Garut, AKP Oon Suhendar, SH menegaskan, agar pemudik yang menggunakan speda motor termasuk kalangan kaula muda agar berhati-hati menjalankan kendaraannya, patuhi rambu lalulintas serta jangan ugal-ugalan di tengah jalan raya. Kepada masyarakat Garut, yang masih sibuk berbelanja memenuhi kebutuhan pokoknya di pusat perbelanjaannya, hendaknya juga tetap waspada dan jangan memancing timbulnya tindak kriminalitas seperti tidak mengenakan perhiasan yang mencolok atau berlebihan, katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008