Jakarta, (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, krisis ekonomi di AS yang berimbas ke belahan dunia lain, bagi Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. "Saya katakan kepada Gubernur Bank Indonesia (Budiono, red) tenang saja, selama domestik kita OK maka tidak ada fundamental yang rugi, kecuali saham yang bergerak. Hari ini ada pergerakan positif lagi," kata Wapres kepada wartawan di sela Open House di rumah dinas Wapres Jl Diponegoro Jakarta, Rabu. Lebih dari 300 pejabat negara, pengusaha, hingga tokoh parpol bersilaturahmi dengan Wapres pada Idul fitri 1429 H ini. Jusuf Kalla mengatakan, dalam krisis ekonomi saat ini, uang hanya bergerak ke kiri dan ke kanan, meninggalkan bursa masuk ke komoditi, dari komoditi masuk ke bursa, atau ke bank dan hanya berputar-putar saja. "Nah sekarang di mana? Mereka (investor) ternyata dua hari terakhir masuk (menginvestasikan uangnya, red) ke komoditi lagi biar komoditas itu bergerak lagi, nanti emas naik, minyak naik, batubara naik," katanya. Wapres mengatakan, bila China terkena dampak cukup lumayan, Indonesia tidak banyak terkena dampak. Hal itu karena dunia tetap membutuhkan barang-barang komoditi Indonesia. "Ekspor kita tidak mungkin tidak dibutuhkan oleh mereka, katakanlah bicara tentang energi jadi sehebat apapun krisis di AS tapi negara-negara itu butuh barang, dia butuh minyak, batubara, tekstil. Begitu juga minyak sawit tetap saja menggunakan meski mungkin harganya turun sedikit," katanya. Hal ini berbeda dengan China yang ekspor manufakturnya bisa menurun karena daya beli masyarakat AS dan Eropa yang turun, tambahnya. Kredit luar negeri yang didapat Indonesia, urainya, juga tidak sebesar ketika krisis moneter 10 tahun lalu dan lebih efektif penggunaannya seperti ke infrastruktur dan industri pertanian.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008