Manila, Filipina (ANTARA) - Komandan kontingen (CdM) Indonesia Harry Warganegara memastikan pelaksanaan SEA Games 2019 Filipina masih sesuai dengan jadwal meski ada beberapa pertandingan harus ditunda karena ada topan kammuri.
"Tetap close tanggal 11. Tapi ada beberapa pertandingan yang mundur dari jadwal semula. Pertandingan hari ini dan besok mundur dua hari," kata Harry di sela memantau pertandingan wushu di WTC Metro Manila, Selasa.
Sebelumnya ada beberapa pertandingan yang diundur pelaksanaannya dari jadwal semula terutama yang berada di klaster Subic yaitu kano/kayak/TBR, voli pantai, layar, muaythai, modern penthatlon hingga selancar.
Baca juga: Hujan angin landa Manila, bendera kontingen SEA Games 2019 diturunkan
Meski mundur pihak penyelenggara SEA Games 2019, Phisgog, kata dia, juga memastikan semuanya berjalan sesuai rencana karena sudah diantisipasi sebelumnya. Untuk itu pihaknya tidak bisa berbicara banyak karena yang terjadi adalah bencana.
"Pasti ada konsekuensinya. Tiket dan uang saku diantaranya. Banyak yang harus tetap bertahan disini meski sudah selesai bertanding. Untuk penerbangan tergantung kebijakan airline-nya," kata Harry menambahkan.
"Ada beberapa atlet yang tertahan pulang ke Tanah Air. Ada juga atlet yang tertahan di Jakarta karena tidak bisa ke sini (Manila). Seperti TBR (perahu naga)," kata pria yang akrab dipanggil HWN itu.
Selain penambahan uang saku, HWN menjelaskan ada satu kendala yang harus segera didapatkan solusi terkait dengan atlet yang menginap di wisma atlet terutama yang baru saja menyelesaikan pertandingan.
"Athletes village itu harus gantian. Jika kepulangan atlet tertunda maka akan berpengaruh dengan atlet yang datang. Golf masuk kurash seharusnya keluar. Tapi itu urusan Phisgog," kata mantan anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia itu.
Terkait dengan uang saku, HWN menjelaskan pihaknya sudah mengantisipasinya karena sejak awal sudah menerapkan penghematan anggaran SEA Games 2019.
Baca juga: KBRI minta kontingen Indonesia hindari aktivitas di luar ruangan
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019