Manila (ANTARA) - Topan menghantam Filipina pada Selasa, menyebabkan hujan lebat dan menghentikan rutinitas perjalanan udara, sekolah serta kantor pemerintah, dengan sekitar 200.000 orang dievakuasi pascaperingatan banjir dan tanah longsor.
Topan Kammuri, badai ke-20 yang melanda negara tersebut tahun ini, sedikit melemah dan perlahan bergerak melintasi wilayah tengah kepulauan pada malam hari, dengan laporan kerusakan kecil di sejumlah daerah.
Baca juga: Topan diprediksi landa Filipina, ancam pelaksanaan SEA Games
Topan tersebut memiliki kecepatan angin 155 km/ jam dan hembusan hingga 235 km/jam, menurut badan prakiraan cuaca. Otoritas memperingatkan tanah longsor, gelombang badai dan banjir yang dipicu oleh angin kencang dan hujan, yang terlebih dahulu mengungsikan 200.000 orang ke tempat yang lebih aman di belasan provinsi.
Belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa atau pun kerusakan parah.
Bandara utama di Manila akan ditutup selama 12 jam, mulai pukul 11:00 - 23:00 waktu setempat sebagai upaya pencegahan, meski perjalanan udara di sejumlah daerah yang tidak terkena dampak terus beroperasi.
Baca juga: Topan Yutu landa Filipina
Kantor pemerintah dan sekolah-sekolah ditutup di daerah terkena dampak, begitu pun dengan patroli pantai yang melayani perjalanan laut komersial.
Tayangan TV setempat menunjukkan bandara utama di Provinsi Legazpi dipasangi kabel, penerangan dan panel yang menggantung di atap. Sementara itu, gambar yang diunggah oleh pengguna media sosial memperlihatkan gelombang menabrak benteng, pohon-pohon tumbang serta beberapa kerusakan kecil pada tiang listrik.
Baca juga: Desa ini nyaris dilenyapkan Topan Tembin, hanya masjid yang bertahan
Filipina merupakan tuan rumah SEA Games 2019 dan pihak penyelenggara menunda sejumlah pertandingan termasuk, surfing, kayak, selancar angin, berlayar dan kano.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019