Aplikasi ini mudah, langsung bisa diinstal di 'smartphone' (telepon pintar), jadi kami juga berharap agar aplikasi ini bisa menjadi jembatan dengan pemerintah

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Peneliti Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan inovasi baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (TI) dalam dunia mitigasi kebencanaan, yakni aplikasi "Bromo Siaga".

"Aplikasi ini bisa menjadi produk unggulan terbaru sebagai sarana bagi edukasi warga maupun wisatawan untuk mengetahui kondisi terkini Gunung Bromo," kata ketua tim pembuatan aplikasi berbasis android "Bromo Siaga", Dr Fadly Usman, di Malang, Senin.

Selain untuk mengetahui tujuan wisata favorit di sekitar Gunung Bromo, lanjutnya, pengguna juga bisa mengetahui lokasi titik evakuasi ketika terjadi bencana erupsi.

Aplikasi itu merupakan hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Doktor Mengabdi 2019 dengan judul kegiatan "Aplikasi Berbasis Android sebagai Sarana Siaga Bencana terhadap Ancaman Erupsi Gunung Bromo".

Bersama dengan Eddy Basuki Kurniawan dan Muhammad Fathoni sebagai anggota, Fadly juga melibatkan masyarakat sekitar dan instansi terkait di Kabupaten Probolinggo dalam pembuatan aplikasi itu.

"Mereka kan yang lebih tahu, jadi konten yang ada di aplikasi kami selalu meminta pendapat masyarakat dan pemerintah setempat," ucapnya.

Baca juga: Gunung Bromo erupsi disertai lahar dingin

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan aplikasi "Bromo Siaga" merupakan inovasi baru yang memudahkan masyarakat, terutama mereka di sekitar Bromo, terkait dengan mitigasi bencana.

"Tak hanya masyarakat kami, tapi juga wisatawan, maupun 'stakeholder' (pemangku kepentingan) terkait untuk melakukan tindakan-tindakan mitigasi bencana yang diperlukan ketika erupsi Gunung Bromo terjadi," katanya.

Pihak Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggu berharap, pemda setempat dan pusat memberikan perhatian kepada daerah itu, terutama saat terjadi erupsi, sedangkan manfaat aplikasi tersebut bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

Hal serupa juga menjadi tujuan tim itu karena pengguna aplikasi "Bromo Siaga" dapat langsung menyalurkan aspirasinya melalui aplikasi tersebut.

Aplikasi "Bromo Siaga" dapat diunduh di Google Play Store. Aplikasi itu dilengkapi fitur-fitur, seperti Home, Shelter (titik evakuasi), Vlog, dan CCTV.

Baca juga: Aktivitas Gunung Bromo masih fluktuatif

Fitur Home berisi informasi terkait dengan Gunung Bromo, seperti kisah, sejarah, dan kejadian-kejadian terdahulu terkait dengan erupsi Gunung Bromo, bagaimana erupsi terjadi, tujuan wisata favorit, dan informasi lainnya.

Fitur Shelter merupakan fitur unggulan dari aplikasi "Bromo Siaga", berisi informasi dasar tentang tempat evakuasi sementara, seperti sebaran naungan, informasi naungan (nama bangunan, letak bangunan, jumlah lantai, kapasitas, dan letaknya di dalam zona KRB/Kawasan Rawan Bencana), jalur evakuasi, serta estimasi waktu tempuh.

Pada fitur Vlog, pengguna dapat melihat video yang sudah diunggah oleh para vlogger wisatawan Gunung Bromo.
Fitur CCTV sarana bagi masyarakat mengetahui kondisi terkini, khususnya pandangan langsung yang menunjukkan kondisi Gunung Bromo terkini secara langsung.

Gunung Bromo secara administratif terletak di wilayah Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Karakteristik letusan adalah freatik yang menghasilkan abu dan lontaran material pijar serta berlangsung dalam waktu yang relatif panjang.

Dalam 10 tahun terakhir, objek wisata Gunung Bromo sering mengalami erupsi, mulai 2010, 2015, sampai 2019. Berdasarkan sejarahnya, erupsi mengalami perubahan-perubahan sehingga memungkinkan dampak parah berpotensi terjadi lagi.

Baca juga: Abu vulkanik Gunung Bromo mengarah ke Kabupaten Malang
Baca juga: Tari tradisional ujung hibur wisatawan erupsi Bromo
Baca juga: "Equilibrium Bromo" Potret Indahnya Erupsi Gunung Api

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019