Surabaya (ANTARANews) - Telkom Divisi Regional V Jawa Timur terus meningkatkan kualitas layanan Flexi yang saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah kecamatan di Jawa Timur (Jatim).
Executive General Manager Telkom Divre V Jatim, Triana Mulyatsa, kepada wartawan di Surabaya, Senin, mengatakan bahwa peningkatan perluasan jangkauan Flexi mencapai 145 persen dibanding akhir 2007.
"Pada akhir 2007, kami belum bisa melayani seluruh kecamatan karena kendala pembangunan BTS. Tapi, memasuki 2009 ini, seluruh kecamatan di Jatim sudah terjangkau layanan Flexi," katanya.
Ia menjelaskan, Telkom telah melakukan percepatan pembangunan BTS (Base Trancievier Station) hingga mencapai 125 persen dibanding akhir 2007.
Saat ini terdapat 925 BTS yang sudah dioperasikan di Jatim untuk melayani sekitar 4,3 juta pelanggan Flexi.
"Tahun 2009 ini kami fokus peningkatan kualitas layanan di seluruh wilayah jangkauan. Penambahan BTS atau peningkatan kualitas jaringan akan lebih diarahkan pada wilayah-wilayah yang trafiknya diatas 70 persen," ujar Mulyatsa.
Wilayah dengan trafik penggunaan Flexi cukup tinggi, diantaranya Surabaya, Malang, Madiun, Jember, dan Sidoarjo.
Selama 2008, peningkatan trafik Flexi meningkat 120 persen dibanding 2007. Angka itu dinilai cukup tinggi di tengah persaingan industri seluler yang ketat saat ini.
Triana Mulyatsa menambahkan, untuk memberi kenyamanan pelanggan, pihaknya secara melakukan optimalisasi atau pemerataan beban trafik di masing-masing BTS.
"Namun, apabila tingkat okupansinya sudah sangat padat, BTS di area padat itu harus ditambah," ujarnya.
Telkom Divre V Jatim menargetkan penambahan 500 BTS untuk mencapai jumlah pelanggan sebanyak enam juta pada 2009 ini.
Untuk mengantisipasi penambahan pelanggan, Telkom Jatim akan menambah tujuh Mobile Switching Center (MSC) atau sentral dengan teknologi internet protocol, dari enam MSC yang sudah ada.
Masing-masing MSC memiliki kapasitas 1,5 juta pelanggan sehingga total sampai akhir 2009 bisa melayani 19,5 juta pelanggan.
Selain MSC, juga akan dilakukan penambahan Home Location Register (HLR) hingga kapasitas 15 juta pelanggan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009