"Ini merupakan tahun pertama UT ikut serta dalam SNMPTN. Biasanya penerimaan mahasiswa hanya melalui seleksi mandiri," ujar Rektor UT Prof Ojat Darojat.
Jakarta (ANTARA) - Universitas Terbuka (UT) menyediakan kuota 100 beasiswa bagi mahasiswa yang lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2020.
"Ini merupakan tahun pertama UT ikut serta dalam SNMPTN. Biasanya penerimaan mahasiswa hanya melalui seleksi mandiri," ujar Rektor UT Prof Ojat Darojat di Jakarta, Senin.
Kuota 100 beasiswa tersebut terdiri dari 50 beasiswa untuk program studi Manajemen Informasi yang diselenggrakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Serang dan Pangkalpinang, dan 50 beasiswa sisanya untuk mahasiswa program studi Teknologi Informasi di UPBJJ Medan dan Makassar.
Baca juga: UT buka program doktoral jarak jauh
Ojat menambahkan beasiswa yang diberikan untuk kedua program studi tersebut, sesuai dengan kondisi kekinian, yang mana perlunya teknologi dalam proses pembelajaran. Penerima beasiswa, kata dia, harus bisa mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yang mana jika dibawah 2,75 maka beasiswanya akan diputus.
"Kami harap dengan adanya beasiswa ini, dapat meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi, serta membantu siswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik untuk melanjutkan pendidikan," kata Ojat.
Ke depan, Ojat berharap UT tidak hanya diikutsertakan dalam SNMPTN tetapi juga Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Baca juga: Rektor UT : Inovasi dalam pembelajaran dibutuhkan
Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didin Wahidin mengatakan keikutsertaan UT pada SNMPTN bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda untuk kuliah di UT.
"Biasanya penerimaan mahasiswa baru UT, melalui seleksi mandiri karena memang tidak terikat waktu. Begitu juga dengan pembelajarannya. Nah mulai tahun ini, kami coba UT melalui SNMPTN. Harapannya semakin banyak lulusan SMA/SMK yang kuliah di UT,"harap Didin.
Baca juga: Rektor UT: dengan pendidikan daring tidak ada alasan tidak kuliah
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019