Surabaya (ANTARA News) - Umat Islam di Jawa Timur, hingga Senin malam masih menunggu hasil keputusan tim rukyat, baik yang berasal dari sejumlah daerah di provinsi ini maupun tim rukyat internasional untuk menentukan 1 Syawal 1429 Hijriah.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur, misalnya, hingga Senin malam belum menentukan apakah besok (Selasa, 30 September 2008) sudah melaksanakan salat id atau masih menjalankan ibadah puasa.
Meski hingga malam ini masih menunggu tim rukyat internasional, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HTI Jatim telah menyiapkan tempat salat id di Taman Apsari Kota Surabaya. Bahkan, waktu salat id sudah ditentukan, yakni pukul 05.30 WIB.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPD HTI Jatim, Ustad Khoiri Sulaiman, ketika dikonfirmasi ANTARA, semalam.
Sementara itu, sembilan dari tim rukyatulhilal di 10 tempat di Jatim, Senin (29/9), melaporkan tidak melihat bulan.
Koordinator Tim Rukyatulhilal PWNU Jatim, H. Sholeh Hayat kepada ANTARA News di Surabaya, Senin, mengatakan, dari 10 lokasi yang bisa memberikan laporan hanya sembilan dan semuanya tidak melihat bulan.
"Satu tim dari Ngliyep tidak ada akses telepon yang bisa masuk," kata Sholeh Hayat.
Ia mengemukakan, dari tujuh lokasi dilaporkan cuaca mendung, yakni Pantai Nambangan (Surabaya), Bukit Condrodipo (Gresik), Tanjung Kodok (Lamongan), Gebang (Bangkalan), Kencong (Jember), Pasir Putih (Situbondo), dan Serang (Blitar).
Sementara itu, dari Pantai Ambat, Pamekasan dan Bawean dilaporkan terang, tetapi mereka juga tidak melihat bulan. "Dengan demikian, insya Allah Lebaran jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008," katanya.
Hasil dari tim rukyatulhilal itu, kata dia, akan dilaporkan ke PBNU. Kemudian, hasilnya akan dibawa ke sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah.
Hasil Tim Rukyat Departemen Agama (Depag) dan perwakilan organisasi keagamaan (ormas) Islam di Madura, Jawa Timur juga tidak jauh berbeda. Mereka gagal melihat bulan dalam rukyatulhilal (melihat bulan untuk menentukan masuknya bulan Syawal) di pantai Desa Ambat Pamekasan.
"Di antara anggota tim, tidak ada yang berhasil melihat bulan meski kami sudah melakukannya dengan maksimal," kata Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pamekasan, Abdu Wahid.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008