Palangka Raya (ANTARA) - Kejuaraan Nasional Panahan yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah pada 1-6 Desember 2019 menjadi ajang menguji kemampuan, khususnya bagi pemanah lokal bersaing dengan pemanah dari provinsi lain.
"Dengan adanya kejurnas ini semoga meningkatkan kualitas dan jam terbang para peserta yang mengikuti kejuaraan panahan tersebut," kata Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Kalteng Falery Tuwan di Palangka Raya, Senin.
Falery menyambut positif event yang mempertemukan para atlet muda yang menjalani pusat pendidikan dan latihan pelajar (PPLP), pusat pendidikan dan latihan pelajar daerah (PPLD) dan sekolah khusus olahraga (SKO) yang ada di Indonesia.
Baca juga: 516 atlet panahan berebut tiket PON XX Papua
Kejurnas Panahan tersebut diikuti 149 atlet dari sejumlah provinsi yang akan memperebutkan medali dari setiap kategori yang diperlombakan.
Kegiatan ini akan menjadi ajang evaluasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan pemerintah daerah yang telah melakukan pembinaan di sejumlah PPLP, PPLD dan SKO di setiap daerah.
"Ajang seperti ini tidak lain juga untuk mencari bibit-bibit baru dari atlet panahan yang nantinya bisa dibawa berlaga ke jenjang nasional dan internasional," katanya.
Kalimantan Tengah mengikutsertakan 15 atlet panahan. Sebelum mengikuti kejurnas ini, mereka juga sudah digembleng secara matang di PPLP atau PPLD yang ada di daerah setempat.
Selain menambah jam terbang, kegiatan tersebut juga menjadi pematangan mental serta kualitas atlet agar mampu bersaing dengan atlet dari luar Kalteng.
"Setidaknya pengalaman mereka dan jam terbangnya juga bertambah dengan adanya kejuaraan seperti ini. Semakin banyak pertandingan, semakin banyak pula pengalaman dan ilmu yang mereka dapatkan di cabang tersebut," bebernya.
Baca juga: Dinda janjikan penampilan terbaik saat SEA Games
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Tengah Ade Supriyadi berharap lomba panahan nasional ini juga bisa menarik minat generasi muda di daerah ini untuk menjadi atlet panahan sehingga bermunculan bibit-bibit atlet berprestasi.
Apalagi olahraga tersebut sama sekali tidak mengadu fisik seperti olahraga lainnya. Olahraga ini hanya memerlukan kepiawaian dan konsentrasi dalam melepaskan anak panah agar tepat sasaran.
"Namun atlet harus terus digembleng sesuai arahan pelatih agar menjadi atlet yang berkualitas dan mampu bersaing dengan atlet dari mana saja," ungkapnya.
Sementara Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Bayu Rahadian menegaskan, dipilihnya Kalteng sebagai tuan rumah Kejurnas Panahan karena pembinaan olahraga panahan di Kalteng sangat cukup baik.
Baca juga: Diananda targetkan rebut tiga emas SEA Games
Bahkan Kalteng juga memiliki atlet panahan nasional yakni Linda yang kini sedang bertanding di SEA Games 2019 di Filipina.
"Tidak hanya panahan saja, Kalteng juga menghasilkan atlet Dayung nasional yakni Leandro," katanya.
Dari ratusan peserta yang mengikuti Kejurnas Panahan ini, tercatat ada 12 PPLP. Artinya partisipasi dari setiap pembinaan olahraga tersebut cukup tinggi.
"Kejurnas Panahan ini juga merupakan bagian program unggulan dari pengelola sentral cabang olahraga," demikian Bayu.
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019