Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan guna membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.
"Dropping air masih terus dilakukan, jadi selama hujannya itu belum rutin turun di Bantul, masyarakat di wilayah-wilayah terdampak kekeringan masih membutuhkan air bersih," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin.
Ia menjelaskan bahwa awal Desember ini merupakan puncak musim kemarau sehingga sumur-sumur mengering dan debit air di sumber-sumber air menyusun.
"Justru akhir-akhir ini merupakan puncak kering-keringnya sumber mata air, kan teorinya begitu hujan baru turun sekali, pori-pori air terbuka, sehingga air sumur itu malah semakin surut ke bawah, justru semakin kering," katanya.
Ia mengatakan, BPBD akan terus menyalurkan bantuan air bersih sampai kondisi sumber air pulih dan tidak ada lagi warga yang mengajukan permintaan bantuan air bersih.
Menurut dia, BPBD sudah mengajukan permintaan tambahan dana penyaluran bantuan air bersih ke pemerintah sebesar Rp40 juta sehingga total memiliki dana Rp80 juta untuk keperluan itu.
"Anggaran masih, kemarin sudah kita ajukan anggaran DTT (dana tidak terduga) sebesar Rp40 juta sehingga dengan yang lama menjadi Rp80 juta. Insya Allah cukup sampai akhir tahun, dan sampai saat ini total yang di-dropping sekitar 1.500an tangki air, dikalikan 5.000 liter per tangki," katanya.
Ia mengatakan tahun depan BPDB akan mengajukan pengalokasian dana Rp50 juta untuk penyaluran bantuan air bersih kepada warga yang menghadapi dampak kekerinngan. "Nanti juga ada dari pihak swasta," katanya.
Baca juga:
Ketersediaan air irigasi di sebagian wilayah Bantul "kritis"
Enam kecamatan di Bantul terdampak kekeringan
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019