Garut (ANTARA News) - Ratusan warga Kampung Sukadana Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, JawaBarat, hingga H-2 lebaran masih berdesak-desakan antre minyak tanah (mitan) bersubsidi, dengan harga Rp 4.000 per liter, namun pejabat teknis terkait sangat sulit dihubungi untuk dimintai komentarnya.
Kabag Humas Setda setempat, Dikdik Hendrajaya kepada ANTARA News, mengakui, Senin, adanya antrean warga untuk mendapatkan pembelian minyak tanah bersubsidi tersebut, namun setiap pembeli hanya dijatah membeli lima liter.
Sebagian besar pengantre adalah ibu-ibu dan anak-anak, sedangkan ada pula sebagian nenek-nenek. Dadang (34), seorang pengantre, mengaku kesal melakukan antrean di bawah sengatan matahari menyusul sejak sepekan terakhir tidak setetespun memiliki mitan di rumahnya.
Sementara itu para pejabat teknis terkait di lingkungan pemkab dan Setda Garut, tidak dapat dihubungi meski melalui pesawat telepon selulernya.
Sejumlah pejabat bertanggung jawab tidak dapat dimintai komentarnya seputar masih sulitnya rakyat Garut memperoleh mitan bersubsidi, sehingga terpaksa melakukan antrean selama beberapa jam dengan pembelian yang dijatah lima liter.
Padahal alokasi penyaluran mitan bersubsidi di kabupaten Garut mencapai ratusan kiloliter setiap hari, namum sejak beberapa pekan menjelang Lebaran, konsumen setempat mengalami kesulitan mencari mitan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008