Yogyakarta (ANTARA News) - Tidak ditemukan awak bus, baik sopir maupun kernet di terminal Giwangan Yogyakarta hingga hari kelima pelaksanaan tes urine yang berada dalam pengaruh alkohol atau psikotropika.
"Tidak ada yang terbukti positif berada dalam pengaruh alkohol dan psikotropika," kata petugas posko kesehatan di terminal Giwangan, Zuhdan Musadad, di Yogyakarta, Senin.
Pada H-2 lebaran, pihaknya juga telah melakukan 30 tes yang terdiri atas 10 sopir yang menjalani tes urine dan 20 orang menjalani tes alkohol.
"Kami mendatangi awak bus yang akan berangkat secara acak, kira-kira mereka yang dicurigai seperti mata merah atau fisik terlihat lelah," katanya.
Dalam melakukan tes urine, posko kesehatan tidak membedakan awak bus, baik untuk bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) maupun bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP).
Sementara itu arus penumpang di terminal Giwangan sejak H-3 lebaran atau Minggu (28/9) mulai menunjukkan penambahan, tercatat jumlah penumpang yang datang 38.354 orang, sedang yang berangkat 36.753 orang.
Sebanyak 151 bus tambahan juga datang ke terminal Giwangan, yang terbanyak dari Jakarta sebanyak 129 unit, sisanya berasal dari Cirebon (5), Bandung (7), Bogor (5), Sumatera (1), Malang (1), Banyuwangi (1), dan Denpasar 2 unit.
Jumlah penumpang yang datang tersebut naik sekitar 4.000 orang dibanding H-4 yaitu sebanyak 34.435 orang dan naik sekitar 6.000 orang bagi penumpang yang berangkat yaitu sebanyak 30.237 orang.
Pada Sabtu (27/9), juga mulai terjadi kenaikan kedatangan bus tambahan dari daerah lain yaitu sebanyak 76 bus, melonjak dari hari sebelumnya, Jumat (26/9), sebanyak 19 bus.
Bus tambahan didominasi dari Jakarta yaitu sebanyak 57 unit, Cirebon (3), Bandung (4), Bogor (3), Sumatera (4), Surabaya (3) dan Malang 2 unit.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008