Yang kami selesaikan baru tahap bendungan untuk menampung genangan, selanjutnya pada 2020-2022 proses pembangunan jalur irigasi
Banjarmasin (ANTARA) - Pembangunan Bendungan Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mencapai 95 persen dan diperkirakan pada pertengahan 2020 siap diresmikan pemanfaatannya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Dwi Purwantoro di Banjarmasin Senin mengatakan, saat ini pemanfaatan Bendungan Pipitak Jaya tinggal menunggu pemindahan jalur listrik.
Bila jalur listiknya sudah selesai, maka program strategis nasional yang menelan dana hingga Rp900 miliar tersebut, bisa dimanfaatkan.
Pada tahun pertama, tambah dia, akan dilakukan genangan. Tahap tersebut bakal dilakukan selama sekitar satu tahun, sambil menunggu penyelesaian pembangunan irigasi.
"Yang kami selesaikan baru tahap bendungan untuk menampung genangan, selanjutnya pada 2020-2022 proses pembangunan jalur irigasi," katanya.
Khusus pembangunan irigasi, tambah dia, masih ada kendala pembabasan lahan warga seluas 10-15 hektare, karena kurangnya alas hak tanah, sehingga pemerintah sulit untuk melakukan ganti rugi.
Diharapkan, kendala tersebut tidak akan menghambat pembangunan jalur irigasi untuk mengalirkan air bendungan ke sawah petani.
Bendungan Pipitak Jaya mulai dibangun pemerintah sejak 2015, dengan target penyelesaian selama 5 tahun.
Menurut Dwi, banyak keuntungan yang bakal didapat maysarakat dengan terbangunnya bendungan tersebut, selain mampu mengairi sawah, juga bisa untuk bahan baku air bersih dengan kapasitas penyediaan air baku 500 ribu per detik, sehingga bisa melayani sekitar 500 orang.
Selain itu, bendungan juga dikonsep sebagai tempat tujuan wisata, sehingga masyarakat sekitar bisa mendapatkan nilai tambah pendapatan selain dari pertanian.
Selanjutnya, tambah dia, pada 2022 pemerintah juga akan mambangun Bendungan Riam Kiwa dan Kusan.
Terkait program Presiden Joko Widodo pada periode 2 ini, yaitu "Sigap" yang berarti, sigap membangun negeri, baik infrastruktur juga sumber daya manusia (SDM) yang kuat.
Pembangunan SDM antara lain dengan dilaksanakan pelatihan di Diklat PUPR terhadap seluruh pihak terkait
"Jadi sebelum pembangunan proyek dilaksanakan, seluruh pihak terkait akan diberikan pelatihan terlebih dahulu, sehingga saat dilapangan tidak bingung tentang apa yang akan dilakukan," katanya.
Baca juga: Menteri PUPR minta penyelesaian Bendungan Tapin dipercepat
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019