Jakarta (ANTARA) - Pebalap Formula1 dari tim Red Bull Racing Honda, Max Verstappen, akan memulai balapan di GP Abu Dhabi di posisi kedua atau di belakang Lewis Hamilton, pebalap dari tim Mercedes.
Meski sudah diuntungkan dengan kenaikan posisi start akibat terdepaknya Valtteri Bottas (Mercedes) dari posisi kedua ke posisi 20 akibat insiden penggantian mesin, namun Verstappen mengaku tak ingin memberikan kemudahan bagi Mercedes untuk memenangi balapan terakhir di musim balap 2019 ini.
Dengan kemampuan unit RB15 yang ia kendarai, Verstappen percaya bahwa kinerja mobilnya bisa diandalkan untuk bersaing dengan Hamilton meski tak bisa mengungguli kedua pebalap Mercedes di sesi kualifikasi.
"Hasil kualifikasi cukup bagus. Kami sudah memberikan semuanya, meski itu bukan putaran (kualifikasi) yang sempurna, tapi itu bagus. Saya melaju sampai batas maksimal, tapi kami sepertinya masih kurang pada aspek cengkeraman dibandingkan dengan Mercedes. Mereka sangat cepat di sektor terakhir, yang selalu mereka dominasi di trek ini. Kami sudah berusaha sedekat mungkin. Sayangnya kami hanya kurang maksimal di sektor terakhir itu," tutur Verstappen, dilansir dari formula1.com, Minggu.
Pada hasil kualifikasi, Verstappen tertinggal 0,360 detik dari Hamilton. Dengan ini Mercedes mempertahankan rekor tak terkalahkan dengan menempati P1 dan P2 di kualifikasi GP Abu Dhabi sejak 2014.
Verstappen mengungkapkan bahwa ia berencana untuk membuat perbedaan pada seri balapan ini, dengan menempatkan Hamilton di bawah tekanan sejak awal balapan.
"Saya kira usaha ini tidak akan mudah, tetapi kami akan mencobanya dengan sebaik-baiknya sebagai sebuah tim. Saya akan coba dengan memberikan mereka tekanan dan lihat saja nanti," pungkas Verstappen.
Pebalap asal Belanda ini akan memburu kemenangan pertama bagi Red Bull di Abu Dhabi sejak kemenangan Sebastian Vettel pada 2013, termasuk mengejar kemenangan keempatnya tahun ini, yang menjadi musim tersuksesnya di Formula 1.
Baca juga: Leclerc siap ambil risiko untuk kalahkan Verstappen
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019