Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Pemerintah Pusat tidak akan berbuat dzolim terhadap masyarakat dan Pemerintahan Provinsi DIY dalam soal penyusunan RUU DIY. "Keistimewaan Yogyakarta penting. Mari kita dengar pandangan masyarakat dan Sri Sultan. Jadi bisa melihat apa yang baik bagi tatanan di sana. Tak perlu ancam mengancam. Pemerintah tak akan dzalim terhadap Yogyakarta," kata Presiden kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Minggu malam.Menurut Presiden, penyusunan UU Keistimewaan daerah Yogyakarta hendaknya jangan diramaikan karena pemerintah tetap mengarahkan konsep UU itu pada tiga tata kelola pemerintahan yang tepat yaitu negara kesatuan Republik Indonesia, negara demokrasi dan konsep keistimewaan Yogyakarta. "Justru dengan UU itu biar ada kepastian ke depan bagi Yogyakarta. Saya percaya kepada Sri Sultan. sebagai tokoh reformis. Beliau akan memberikan hal-hal pandangan yang searah dengan apa yang ada. Kita harapkan ada UU yang baik bagi Yogyakarta dan Indonesia secara keseluruhan," katanya. Pertemuan dengan sekitar 100 wartawan istana Presiden itu digelar setelah buka puasa bersama. Presiden didampingi Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi dan Menkominfo M Nuh serta sejumlah staf khusus Presiden.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008
menurut saya Sri Sultan sebagai pelindung dan pengayom masyarakatlah yang paling baik. Sedangkan sri Paku alam sebagai Gubernur dan wakilnya diPILKADAkan, adilkan.
jadi nanti Gubernur harus memohon pangestu dari sri sultan, mirip2 di jepanglah. yang paling penting perpanjang dulu karena waktunya sudah dekat sekali.