Bandarlampung, (ANTARA News) - Meski diguyur hujan cukup deras pada Minggu malam, para pemudik tetap melanjutkan perjalanan Bandarlampung ke Pelabuhan Bakauheni, demikian juga dari arah sebaliknya. Hujan tidak mengurungkan niat mereka untuk tetap menaiki bus dari Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung. Pemudik lainnya mencegat bus di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Bandarlampung hingga Kalianda, Lampung Selatan. Arus pemudik dari Terminal Rajabasa ke Bakauheni lebih kecil dibandingkan arus serupa dari Bakauheni ke Rajabasa yang jumlahnya lebih besar. Bus dari Rajabasa ke Bakauheni tidak sampai penuh, sehingga diantaranya masih menambah penumpang di Jalinsum yang dilalui. Para awak bus itu menyatakan, kondisi penumpang masih ramai namun untuk perjalanan ke Bakauheni belum seramai yang dari Bakauheni ke Rajabasa. "Mungkin akan lebih ramai nanti pada arus balik selesai Lebaran," kata awak bus itu pula. Bus AC Rajabasa-Bakauheni mengenakan tarif khusus Rp30.000 per orang, dan bus umum biasa dengan tarif hingga Rp25.000 sd. Rp28.000 per penumpang. Pada Minggu malam, sempat terjadi kecelakaan lalu lintas, saat angkutan pedesaan (angdes) di Tanjungan, Katibung, Lampung Selatan terperosok ke jurang di bawah ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) saat ditinggalkan pengemudi dan penumpangnya, untuk memindahkan penumpang ke bus Rajabasa-Bakauheni. Untung saja di bawah angdes itu menabrak pohon sehingga tertahan tidak terperosok lebih dalam ke jurang itu. Tidak ada korban jiwa, tapi angdes mengalami kerusakan cukup parah. Hingga saat ini dilaporkan telah terjadi beberapa kali kecelakaan lalu lintas saat arus mudik sejak sepekan (H-7) sebelum Lebaran, mengakibatkan sedikitnya empat korban meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka, termasuk kecelakaan di sekitar Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Guna menampung arus penumpang mudik yang masih terus mengalir, ratusan bus disiagakan di Terminal Rajabasa dan terminal Pelabuhan Bakauheni, sehingga siap mengangkut penumpang yang turun dari kapal maupun akan menyeberang ke Bakauheni. Namun memasuki puncak arus mudik di Bakauheni, Minggu (28/9), pada pagi hari sempat terjadi kekurangan (stagnasi) bus karena penumpang yang memilih bermalam di Bakauheni secara berombongan meneruskan perjalanan lewat subuh hingga pagi hari. Pada H-4 dari Merak, Banten sebanyak sekitar 134.000 pemudik turun di Bakauheni, dan memasuki H-3 sebanyak sekitar 133.000 pemudik yang turun di Bakauheni untuk melanjutkan perjalanan di Lampung dan tempat lain di Sumatera.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008