Bakauheni, Lampung Selatan, (ANTARA News) - Ratusan pemudik memilih bermalam di Pelabuhan Bakauheni, Senin dinihari, untuk menunggu matahari terbit sebelum meneruskan perjalanan ke berbagai wilayah di Sumatera.Sejumlah area dalam Pelabuhan Bakauheni itu, dipenuhi pemudik yang bergeletakan untuk beristirahat seadanya. Umumnya mereka berkelompok dan terlihat diantaranya tetap tidak tidur untuk menjaga barang bawaan dan keluarga atau kerabat mereka yang sedang tidur. Selain para orangtua dan anak-anak, nampak sejumlah anak muda, pria dan wanita itu memilih menginap di Bakauheni walaupun dengan kondisi apa adanya tanpa alas tidur yang memadai. Pemudik yang merebahkan diri untuk istirahat itu nampak sampai di sekitar tempat loket penjualan karcis di pelataran Pelabuhan Bakauheni hingga mendekati area tempat mangkal bus dan kendaraan antarjemput (travel) di sana. Mereka terlihat bergeletakan tidak beraturan. Namun petugas PT ASDP Bakauheni dan aparat terkait nampak terus bersiaga menjaga dan mengawasi para penumpang mudik yang memilih beristirahat dan bermalam di Bakauheni itu. Sejumlah pemudik itu beralasan lebih baik menunggu di Bakauheni dengan jaminan lebih aman, daripada meneruskan perjalanan pada malam hingga dinihari, kendati telah ada jaminan keamanan dari petugas terkait. Namun selain para pemudik yang bertahan menginap itu, terdapat pula ratusan hingga ribuan pemudik yang saat turun dari kapal feri di Bakauheni, dari Merak (Banten), tetap langsung meneruskan perjalanan mereka menaiki bus yang akan mengangkut ke Terminal Induk Rajabasa, di Bandarlampung. Pihak terminal dan aparat kepolisian telah menjamin keamanan di terminal itu selama 24 jam, karena petugas polisi dan instansi terkait selalu disiagakan di sana. Puncak arus mudik di Bakauheni dari Merak, terjadi pada Sabtu-Minggu (27-28/9), dengan sekitar 134.000 orang penumpang turun di Bakauheni. Pemudik dari Bakauheni ke Merak pada saat sama mencapai 32.017 orang, diangkut 13 kapal cepat, dan 89 kapal feri (ro-ro), dengan membawa 5.994 buah kendaraan, termasuk hampir 1.000 sepeda motor.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008