Menteri Edhy optimistis, dengan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah hingga ke pusat, suprermasi udang di Indonesia dapat menjadi nomor satu di dunia.
"Saya sangat optimistis kita mampu mengembalikan supremasi udang di Indonesia menjadi nomor 1 di dunia. Sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo bahwa segala jenis peraturan investor di sektor perikanan harus disederhanakan," ujarnya saat meresmikan industri pembibitan udang dan ikan di Dusun Jalange, Kelurahan Mallawa, Kabupaten Barru, Minggu.
Baca juga: Komoditas udang dinilai paling siap hadapi industri 4.0
Dalam sambutannya menyampaikan, sektor budidya perikanan dan kelautan Sulsel perlu terus didorong melalui program berkelanjutan.
"Kita harus pahami bahwa Indonesia saat ini belum begitu luar biasa menghasilkan udang, untuk nilai yang kita eksport, Indonesia baru nomor 5. Dan terus diharapkan produksi udang nasional terus meningkat" katanya.
Wagub Sulsel yang mendampingi Menteri Edhy mengatakan Industri pembibitan udang dan ikan seluas 17 hektare milik PT. Esaputlii Prakarsa Utama ini, merupakan penyuplai udang terbesar di Indonesia. Industri ini dipercaya mampu menandai era kebangkitan industri udang Sulawesi Selatan tahun 2020.
Baca juga: Industri udang masih perlu pembenahan
Udang vaname mulai dikenal di Sulsel pada tahun 2003. Udang vename berhasil ekspor sebesar 7.055 ton pada tahun 2008. Potensi tambak di Sulawesi Selatan cukup besar, yakni sebanyak 9.600 hektare yang efektif untuk budidaya udang vaname.
"Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu tulang punggung ekonomi di Sulawesi Selatan yang memiliki panjang pantai 2.000 kilometer," sebut Wagub Andi Sudirman.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019