Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berharap pembukaan layanan angkutan darat dengan jalur Bandar Seri Begawan-Sarawak-Pontianak mendorong masyarakat Brunei berkunjung ke Indonesia, khususnya Pontianak, Kalimantan Barat. Menurut keterangan Departemen Luar Negeri di Jakarta, Minggu, pembukaan jalur darat itu untuk mendorong hubungan antarwarga, baik untuk meningkatkan arus wisatawan maupun kepentingan niaga antara kedua negara. Sarana angkutan tersebut dapat mendorong kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua negara dan memberikan lebih banyak pilihan angkutan bagi warga negara Brunei Darussalam, Malaysia dan Indonesia serta mengurangi kegiatan gelap dalam layanan angkutan darat pada jalur itu. Kemudahan angkutan niaga bus penumpang itu juga diharapkan mendorong pengembangan industri pariwisata ketiga negara BIMP (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina). Peresmian layanan bus penumpang tersebut merupakan wujud kesepakatan menteri perhubungan negara BIMP dalam nota kesepahaman antara pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina mengenai angkutan umum niaga di perbatasan. Dalam nota itu, negara BIMP menyepakati jalur bus penumpang dan jumlah bus dari tiap negara yang melayani jalur tersebut. Untuk jalur Bandar Seri Begawan-Sarawak-Pontianak disepakati frekuensi perjalanan bus dua kali sehari, dengan jumlah bus masing-masing dari Brunei Darussalam dua bus, dari Indonesia dua bus dan dari Malaysia satu bus. Direncanakan, bus dengan daya tampung 48 penumpang itu mulai melakukan perjalanan dari Bandar Seri Begawan ke Pontianak melalui Sarawak, Malaysia, pada 29 September 2008 dengan jadwal dua kali sehari. Pemerintah Brunei menunjuk dua perusahaan angkutan bus, yakni PHLS Sdn Bhd dan ADBS Sdn Bhd serta dua perusahaan perjalanan untuk melayani penjualan tiket, yakni Binatanaga Sdn Bhd dan Tenaga Travel Agency Sdn Bhd. (*)
Copyright © ANTARA 2008