New York (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice membenarkan, Sabtu, ia bertemu dengan rekan sejawatnya dari Suriah, Walid Muallem untuk membahas usaha-usaha perdamaian di Timur Tengah kendati muncul kecaman baru dari Washington terhadap kebijakan Suriah. Muallem mengatakan kepada saluran satelit Al-Arabiya bahwa pertemuan di New York pada Jumat "positif dan menandai dimulainya suatu dialog." Ia mengatakan Menlu AS itu telah "menyuarakan optimisme mengenai perkembangan regional," khususnya resolusi atas jalan buntu yang telah berlangsung lama antara faksi-faksi pro dan anti Damaskus di Libanon, negara kecil tetangganya. Diplomat Suriah dan AS mengatakan pembicaraan itu menyinggung soal Iraq, Libanon dan perundingan perdAmaian Timur Tengah. Rice mengatakan dia mengadakan pertemuan singkat dengan Muallem pada jamuan makan saat buka puasa. "Saya berkesempatan berbicara dengan rekan sejawat saya dari Suriah selama 10 menit pada saat buka puasa. Yang dibicarakan hanya sedikit menyangkut situasi regional dan beberapa upaya yang baru muncul di sana," katanya. Rice, yang berbicara sebelum bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OIC) Ekmeleddin Ihsanoglu, mengatakan AS masih bersedia membantu menyelamatkan sebuah resolusi konflik Israel-Palestina. "AS selalu berkata pada saatnya tentunya bersedia memainkan peran," ujar Rice. "Kami mengakui bahwa suatu perdamaian komprehensif harus bersesuain dengan semua jalur tapi tentunya fokus kami adalah jalur Israel-Palestina. Kami yakin bahwa inilah satu-satunya yang paling matang." Muallem mengatakan Rice menyampaikan harapan bahwa kontak-kontak tak langsung antara Suriah dan Israel tentang dimulainya kembali pembicaraan akan berlanjut dan mengatakan Washington "bersedia memberikan masukan." Suriah telah mengadakan empat babak kontak pendahuluan dengan Israel melalui mediator Turki sejak Mei. Babak kelima ditunda atas permintaan Israel awal bulan ini. Muallem menyatakan sikap Suriah bahwa "peran AS akan dibutuhkan" jika dan ketika kedua pihak akhirnya meluncurkan kembali perundingan langsung yang terputus delapan tahun lalu. Di Damaskus kantor berita resmi SANA memberitakan bahwa pertemuan dengan Rice dilaksanakan atas permintaan menlu AS. Pertemuan keduanya dengan Muallem sejak November 2007 ketika mereka mengadakan pembicaraan di sela-sela konferensi tentang Iraq. Keduanya perta kali bertemu Mei lalu dalam pertemuan lain tentang Irak. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008