Yogyakarta (ANTARA News) - Film-film Indonesia yang bercerita tentang pendidikan mendapat tempat di hati Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Saya sangat tertarik dengan film Indonesia yang bercerita tentang pendidikan, karena bisa menjadi cerminan masyarakat Indonesia tentang bagaiman pendidikan di negara ini," kata Sri Sultan HB X saat bertemu dengan penulis naskah film Laskar pelangi, Andre Hirata serta sutradara film tersebut , Mira Lesmana dan Riri Riza di Kepatihan, Kamis.Sultan yang sudah menonton film tersebut sebanyak dua kali mengatakan bahwa di film tersebut terlihat sekali sulitnya orang miskin untuk dapat bersekolah seperti masyarakat mampu lainnya. Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Naskah Laskar Pelangi diadaptasi menjadi sebuah film.Film Laskar Pelangi diproduksi oleh Miles Productions dan Mizan Cinema, dan digarap oleh sutradara Riri Riza. Sedangkan penulis cerita Laskar pelangi, Andrea Hirata mengatakan bahwa ia sangat senang dan bangga bahwa tokoh seperti Sultan sangat tertarik dengan film tersebut. "Bahkan kedatangan saya, Mira Lesmana dan Riri Riza serta beberapa pemain lainnya merupakan undangan dari Sri Sultan untuk bertemu langsung dan tukar pikiran mengenai film ini," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008